Pixel Codejatimnow.com

Candi Pendem Kota Batu Bakal Disulap Jadi Wisata Budaya

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Achmad Titan
Ekskavasi Situs Candi Pendem beberapa waktu lalu sebelum Pandemi Covid-19
Ekskavasi Situs Candi Pendem beberapa waktu lalu sebelum Pandemi Covid-19

jatimnow.com - Dalam waktu dekat situs Candi Pendem di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu bakal disulap menjadi wisata budaya. Beberapa persiapan dilakukan, mulai dari ekskavasi, pemugaran hingga penataan tujuan wisata.

Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu, Arief As Sidiq menjelaskan bila rencana pembangunan jalan akan segera dilakukan untuk menunjang pariwisata Desa Pendem. Proyeksi pembangunan jalan diproyeksi selesai tahun ini.

"Sudah kami siapkan anggarannya cukup banyak untuk ekskavasi dan anggaran peralatannya," terang Arif, Kamis (20/8/2020).

Menurut Arif, anggaran yang disiapkan hampir Rp 200 juta untuk menunjang ekskavasi tersebut. Disparta juga merencanakan pembangunan gapura serta fasilitas penunjang lainnya di sekitar candi.

"Di semester pertama memang belum tersedia. Namun tahun ini selesai untuk ekskavasi. Anggaran hampir Rp 200 juta untuk peralatan dan ekskavasi, juga ada pelebaran jalan, pembuatan gapura dan fasilitas lain," terangnya.

Pembahasan anggaran itu akan dibicarakan dalam PAK dengan DPRD Kota Batu. Begitu ada kesepakatan, pihaknya langsung mengejar target.

"Termasuk fisik di situs akan kami kelola. Aksinya nunggu didok, tapi kami sudah melakukan perencanaannya dan tahun ini selesai," papar Arief.

Sementara Kepala Desa Pendem, Tri Wahyuwono Efendi optimistis jika situs candi di Desa Pendem akan menjadi pusat pariwisata desa di masa mendatang. Pendik-sapaan akrabnya menyebut bahwa warga sekitar sangat mendukung proses pemugaran dan penataan untuk menjadi kawasan tujuan wisata.

Baca juga:
Tengger Festival, Refleksi Siklus Budaya Warga Lereng Semeru Lumajang

"Tapi pembebasan lahan juga harus segera direalisasikan. Pemkot Batu sudah sejak lama membicarakan tentang pembebasan lahan, tapi belum ada realisasi hingga saat ini," terang Pendik.

Apalagi terjadi pandemi seperti saat ini, banyak anggaran yang dialihkan. Padahal sebelumnya, rencana pembebasan lahan kembali dibicarakan pada perubahan anggaran keuangan (PAK).

"Beberapa waktu lalu saya diberi arahan untuk komunikasi dengan ahli warisnya. Saya tetap berkomunikasi dengan pemilik lahan. Meski begitu kondisi situs tetap terawat, hanya tinggal pengembagan dari disparta," tambahnya.

Untuk perluasan wilayah kawasan candi, Pendik mengaku tidak mengetahui. Hal tersebut sepenuhnya menjadi tupoksi dari BPCB Trowulan. Saat ini yang dibutuhkan pemerintah desa untuk menunjang pariwisata adalah akses menuju lokasi.

Baca juga:
Candi Borobudur Direvitalisasi Jadi Cagar Budaya Kelas Dunia

Lanjut Pendik, butuh aksesibilitas berupa jalan sekitar 1 kilometer dengan lebar 4 meter. Jika jalur sudah terbangun, maka kendaraan bisa masuk.

Tim BPCB Trowulan melakukan ekskavasi temuan struktur bata seluas 7,5x7,5 meter. Situs ini diduga berkaitan erat dengan Prasasti Sangguran yang saat ini berada di Scotlandia di Lord Minto yang dihadiahkan oleh Raffles selaku Gubernur Hindia saat itu. Apalagi Prasasti Sangguran letaknya tak jauh dari situs Pendem.

Ini juga bisa menguak banyak kisah sejarah di Kota Batu. Sebab dalam Prasasti Sangguran disebutkan adanya tempat suci. Kemungkinan besar yang disebut dalam prasasti itu adalah candi tersebut.