jatimnow.com - Dua nenek kakak beradik di Kedungpring, Lamongan ini tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya ketika mendapat bantuan dari polisi. Selama sakit, kedua nenek itu menggantungkan hidupnya dari bantuan tetangga.
Sang kakak bernama Sumiati (81) yang sudah sekitar lima tahun tidak bisa melihat dan tidak bisa berjalan. Selama hidupnya Sumiati belum pernah menikah. Dan semenjak sakit, dia menggantungkan hidupnya dari bantuan tetangga.
Sedangkan sang adik bernama Supinah (71), selama ini sering pusing dan sakit lambung. Meski begitu, dia masih bisa membantu kakaknya dalam menjalankan hidup sehari-hari. Supinah telah ditinggal suaminya meninggal dan anaknya hanya bekerja sebagai kuli bangunan di luar kota.
Kakak beradik ini hidup dalam kemiskinan di rumah masing-masing, tapi bersebelahan di sebuah lahan perkebunan. Rumah keduanya pun hanya terbuat dari bambu dan seng.
Sumiati dan Supinah menangis haru saat didatangi Wakapolres Lamongan Kompol Dies Ferra Ningtyas dan rombongan. Apalagi ketika Ferra dan rombongan polwan memberikan sejumlah bantuan untuk keduanya.
Wakapolres Lamongan Kompol Dies Ferra Ningtyas saat memberikan bantuan kepada Supinah (71)
Ferra mengatakan, dalam rombongannya itu dia juga membawa seorang dokter untuk mengecek kesehatan kedua nenek tersebut. Juga membawa sejumlah bantuan yang khusus diberikan kepada mereka.
Baca juga:
Upaya BP Taskin Atasi Kemiskinan Melalui Optimalisasi Data, Banyak Bansos Salah Sasaran
"Bantuan sosial ini kami lakukan dalam rangka rangkaian kegiatan HUT Polwan ke-72," ungkap Ferra.
Saat itu, Ferra menyerahkan bantuan berupa kursi roda untuk Sumiati, kasur, bantal dan guling juga badcover. Selain itu Ferra memberikan perlengkapan alat makan, pakaian, selimut hingga paket sembako berisi beras, minyak goreng, mie instan dan telor ayam.
"Kami berikan kursi roda karena melihat Ibu Sumiati tidak pernah keluar rumahnya. Kami berikan kursi roda agar Ibu Sumiati bisa menghirup udara segar," tutur Ferra.
Baca juga:
Politisi Nasdem Respons Pemkab Jember Hentikan Program Bantuan untuk Warga
Alumni AKPOL Tahun 2005 ini juga memberikan selimut agar Sumiati dan Supinah tidak kedinginan ketika malam datang. Sebab kakak adik itu tinggal di rumah anyaman bambu yang sudah banyak berlubang.
"Melihat keadaan kedua ibu ini, kita harus bersyukur dengan keadaan kita sekarang. Sebab ternyata masih banyak orang yang jauh kurang beruntung dibanding kita," tambahnya.
"Saya sudah dua kali ini mengunjungi mereka. Mungkin apa yang saya berikan tidak banyak membantu mereka. Namun saya berharap bantuan ini bisa sedikit meringankan beban mereka," tandas polisi cantik asli Surabaya ini.
URL : https://jatimnow.com/baca-29217-cerita-haru-dua-nenek-di-lamongan-saat-terima-bantuan-dari-polwan