Pixel Codejatimnow.com

Jangan Menunggu Haus untuk Minum Air Putih

Editor : REPUBLIKA.co.id  Reporter : REPUBLIKA.co.id
Minum air putih (Foto: Sciencealert)
Minum air putih (Foto: Sciencealert)

jatimnow.com - Aktivitas yang padat terkadang mendorong sebagian orang menunda untuk minum air putih. Mereka mungkin baru "ingat" untuk meminum air putih ketika rasa haus sudah muncul. Kebiasaan seperti ini kurang baik untuk diterapkan dalam keseharian.

Dokter dan influencer dr Ahmad Aulia Ghufron MMR mengatakan, rasa haus merupakan sebuah tanda atau respons yang dimunculkan oleh tubuh. Respons ini dimunculkan ketika tubuh sudah mengalami kekurangan cairan.

Oleh karena itu, minum air putih sebaiknya tidak ditunda hingga rasa haus muncul. Kemunculan rasa haus justru menunjukkan bahwa tubuh sudah mengalami dehidrasi ringan.

"Jadi kalau minum itu tidak perlu menunggu rasa haus," jelas dokter yang akrab disapa sebagai dr Alghufron ini dalam peluncuran daring produk VIT 8+ dari VIT, Jumat (28/8/2020).

Selain menunda minum sampai rasa haus muncul, ada kebiasaan lain yang juga cukup banyak dilakukan orang namun perlu dihindari. Kebiasaan tersebut adalah hanya meminum air putih ketika makan.

"Padahal, (asupan cairan) dibutuhkan tubuh kita bukan hanya saat kita makan saja," tambah dr Ahmad.

Setiap orang pada dasarnya memiliki kebutuhan asupan cairan yang berbeda. Perbedaan ini dipengaruhi oleh beragam hal, salah satunya aktivitas yang dilakukan sehari-hari. Akan tetapi, orang dewasa umumnya membutuhkan asupan cairan sebanyak dua liter atau sekitar delapan gelas per hari.

Agar hidrasi tubuh bisa terjaga dengan optimal, Ahmad menyarankan agar air putih diminum secara berkala. Misalnya, saat bangun pagi, sebelum melakukan aktivitas, saat melakukan aktivitas, setelah melakukan aktivitas, dan sebelum tidur di malam hari.

Baca juga:
Berikut 3 Gagasan PKS Jatim: Pangan, Sehat, dan Kerja

"Cairan merupakan komponen penting dalam tubuh. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga kebiasaan minum secara teratur untuk memenuhi asupan cairan tubuh," ujar Ahmad.

Kecukupan asupan cairan perlu dijaga dengan baik karena dua per tiga tubuh manusia terdiri dari air. Akan tetapi, tubuh tidak bisa memproduksi air sendiri.

"Jadi harus (dipenuhi kebutuhannya) dari luar," kata Ahmad.

Kebutuhan cairan yang terpenuhi dengan baik dapat membantu tubuh berfungsi dengan optimal. Konsumsi air minum ber-pH tinggi juga bisa dilakukan untuk melengkapi kebutuhan cairan tubuh.

Baca juga:
Hari Kesehatan Nasional, Pj Wali Kota Malang Minta Jajarannya Jaga Komitmen Pembangunan Kesehatan

 

Lihat Artikel Asli

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama jatimnow.com dengan Republika.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Republika.co.id