Pixel Codejatimnow.com

Pilwali Surabaya 2020

Penundaan Pengumuman Calon PDIP Dinilai akan Kontradiktif

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Jajeli Rois
PDI Perjuangan (Foto: Republika)
PDI Perjuangan (Foto: Republika)

jatimnow.com - PDI Perjuangan (PDIP) belum mengumumkan siapa pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2020.

Sebelum calonnya diumumkan, Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto turun ke Jawa Timur.

Pengamat politik dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS), Sucahyo Tri Budiono menilai, 'jurus' berlarut-larutnya PDIP dalam penentuan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota di Pilwali Surabaya 2020 akan membuat antiklimaks dan tidak memiliki daya kejut di masyarakat.

"Ya belum ada kata deal. Apa yang dikatakan Puan kapan hari di webinar: Sudah ada, ini tinggal buka saja, karena DPD PDIP Jatim dan Surabaya belum terhubung, makanya ditunda," terang Sucahyo, Selasa (1/9/2020).

"Menurut saya, itu sangat tidak bijak kalau hanya mengumumkan kok tidak ada koordinasi. Ternyata sampai sekarang belum diumumkan. Dan yang ditunggu-tunggu ternyata zonk (kosong)," tambahnya.

Menurut Sucahyo, Puan mengeluarkan jurus membawa amplop dan mengatakan tinggal membacakan nama pasangan calon wali kota dan wakil wali kota di Pilwali Surabaya 2020.

"Mbak Puan dengan gaya oratornya, PDIP siap, tinggal membacakan saja. Dengan alasan belum terhubung dengan DPD PDIP Jatim dan DPC PDIP Surabaya, ditunda," katanya.

Pengamat politik dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS), Sucahyo Tri BudionoPengamat politik dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS), Sucahyo Tri Budiono

Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji

"Katanya siap, tinggal baca saja. Endi siape, tibae zonk. (Mana siapnya, ternyata zonk)," sambung Sucahyo.

Sucahyo yang juga Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UWKS menilai bahwa seolah-olah Surabaya menjadi perhatian utama dari PDIP, menjadi suatu wilayah hidup mati dan krusialnya bagi PDIP.

"Tapi rekomendasi pasangan calon (paslon) terus ditunda pengumumannya. Dan ini malah justru kontraproduktif, kenapa tidak segera diumumkan. Jadi PDIP berhasil membuat orang penasaran, tetapi ketika nanti yang dimunculkan itu ekspektasinya tidak sesuai yang diharapkan masyarakat, akhirnya orang menilai, e alah me ngene tok (kecewa hanya begini saja). Kenapa nggak kemarin-kemarin diumumkan, kenapa harus ditunda-tunda," terangnya.

Nama bakal calon PDIP yang sudah mengemuka seperti Whisnu Sakti Buana (sekarang Wakil Wali Kota Surabaya), Eri Cahyadi (Kepala Bappeko Surabaya), Armuji (anggota DPRD Jatim dari PDIP) dan belasan nama lainnya yang sudah mendaftar.

Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

Menurut Sucahyo, jika nama-nama yang muncul itu dipilih, maka akan membuat masyarakat kecewa dengan gaya 'permainan' pengumuman pasangan calon (paslon) di Pilwali Surabaya 2020 dari PDIP.

"Kalau yang direkom adalah mereka yang sering kali muncul di permukaan, maka tidak ada daya kejutnya. Karena nama-nama itu tidak selevel dengan Bu Risma (Wali Kota Surabaya saat ini). Mereka biasa-biasa saja. Sedangkan masyarakat berharap paling tidak selevel dengan Bu Risma," katanya.

"Masyarakat berharap (paslon) yang wow dan selevel Bu Risma. Tetapi jika yang diumumkan adalah nama-nama yang muncul di permukaan itu, maka ini menjadi antiklimaks. Karena tidak sesuai ekspektasi harapan masyarakat," jelas Sucahyo.