Pixel Code jatimnow.com

Pilwali Surabaya 2020

PDIP Tunjuk Balon Wali Kota Non Kader, Whisnu Sakti: No Comment

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Farizal Tito
Whisnu Sakti Buana saat ditanya para awak media di Kantor DPD PDIP Jawa Timur
Whisnu Sakti Buana saat ditanya para awak media di Kantor DPD PDIP Jawa Timur

jatimnow.com - Whisnu Sakti Buana tidak banyak berkomentar terkait keputusan DPP PDI Perjuangan (PDIP) yang menunjuk Eri Cahyadi dan Armuji sebagai bakal calon wali kota dan wakil wali kota dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2020.

Saat ditanya awak media terkait keputusan rekomendasi PDIP, putra dari tokoh PDIP almarhum Sucipto itu hanya melontarkan dua kata.

"No comment (tidak ada komentar)," jawab Whisnu Sakti (WS) singkat, Rabu (2/8/2020).

Whisnu kemudian bergegas meninggalkan puluhan awak media dan melanjutkan langkahnya naik ke lantai dua Kantor PDIP Jatim di Jalan Kendangsari, Surabaya itu.

Tak hanya Whisnu, Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi pun menyarankan para awak media bertanya ke Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDIP, Bambang Wuryanto jika ingin mengetahui alasan pemberian rekomendasi tersebut.

Bambang Wuryanto mengungkapkan bahwa rekomendasi tersebut sepenuhnya pilihan dari Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Bu Ketum maunya Eri. Itu pilihannya beliau. Jadi kalau pilihannya beliau kita tegak lurus, tidak ada kata lain," tegasnya.

Saat ditanya apakah akar rumput PDIP di Surabaya akan memberikan dukungan terhadap Eri, Bambang menyebutnya hal itu sudah selesai.

"Akar rumput PDIP selesai. Karena Ibu Ketum sudah perintahkan selesai. Semua akan tegak lurus bahwa ada subjektivitas pasti. Pasti ada yang kecewa dong. Pasti ada. Tapi kekecewaan di PDIP bagi prajurit tidak ada," ungkapnya.

"Istilahnya dalam diri prajurit, kita punya hati. Dan jika perintah sudah diluncurkan, maka hati kita copot dan kotaknya kita sudah kunci. Buang kuncinya, bekerja," imbuhnya.

Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji

Lantas apakah ditunjuknya Eri itu adalah peran dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini?

"Peran Bu Risma saya tidak tahu. Bahwa siapa pun boleh berperan, karena keputusan sudah diambil, maka kita tegak lurus. Siapa pun, sebelum keputusan diambil, monggo. Mau lobi-lobi silahkan. Mau pakai puasa 7 hari diizinkan. Begitu keputusan keluar, selesai," bebernya.

Ia menyebut kenapa Whisnu Sakti tidak diberikan rekomendasi oleh Megawati. Menurutnya Whisnu akan diberikan tugas sendiri oleh PDIP.

"Pernyataan Bu Mega, WS tidak dibuang dan akan mendapat tugas. Dengar sendiri kan. Ini kan begini, ibu sudah paham. Siapa Whisnu. Whisnu putra komandan Jatim, waktu dulu Pak Sucipto ini laskar Jatim, punya posko pandegiling markas. Ini anaknya memang ibu tahu itu, sangat tahu. Makanya tadi, khawatir ada persepsi publik, Whisnu, karena ada tugas khusus," jelasnya.

"Tugas khusus? Ga tahu. Coba tanya Bu Ketum lah. Masa saya yang jawab," tambah Bambang.

Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

Saat ditanyakan Eri bukan kader? Ia mengalihkannya dan menyebut bahwa bakal calon wakil wali kota Surabaya yang dipilih PDIP yaitu Armudji adalah kader.

"Armudji kan kader partai. Jadi soal kekecewaan yo podo ae (ya sama saja). Aku sebenere ingin pacaran mbek Luna Maya, tapi luna maya ora gelem (saya sebenarnya ingin pacaran sama Luna Maya, tapi Luna Maya tidak mau)," tandasnya.