Pixel Code jatimnow.com

Masih Dirawat, Begini Nasib Polisi Penghadang Motor Bomber Gereja

Anggota Polisi Nurhadi (kanan) dan Bayu (kiri) saat foto 30 menit sebelum ledakan bom di gereja Santa Maria Tak Bercela
Anggota Polisi Nurhadi (kanan) dan Bayu (kiri) saat foto 30 menit sebelum ledakan bom di gereja Santa Maria Tak Bercela

jatimnow.com - Kondisi Aiptu Achmad Nurhadi, polisi korban ledakan bom bunuh diri di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya, Surabaya, Minggu (13/5/2018) lalu,  berangsur membaik.

Aiptu Achmad Nurhadi harus melewati hari-harinya terbaring di rumah sakit. Tubuhnya dipenuhi serpihan ledakan bom bunuh diri tersebut.

Hampir sepekan mendapat perawatan intensif di RSU dr Soetomo Surabaya. Kondisi Nurhadi semakin membaik, kendati kedua matanya masih ditutup rapat oleh tim dokter, akibat terkena serpihan ledakan.

Kepala Humas RSU dr Soetomo, dr Pesta mengatakan, serpihan-serpihan kecil pada tubuh Nurhadi sudah diambil semua.

"Begitu pula dengan serpihan yang mengenai kedua mata pasien. Serpihan di satu matanya sudah berhasil diambil," sebutnya, Sabtu (19/5/2018).

Tapi, lanjut Pesta, satu mata Nurhadi yang juga terkena serpihan ledakan, masih memerlukan pertimbangan penanganan medis berikutnya.

Baca juga:
5 Trending Topik Pekan Ini, Nomor 4 Jangan Coba-coba Bercanda Soal Ini!

"Pemeriksaan masih terus berjalan. Yang pasti kondisi pasien sudah membaik dan bisa diajak berkomunikasi. Tinggal pemulihan baik kondisi fisik maupun psikis," terangnya.

Pesta menceritakan, pada saat dijenguk Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin Kamis (17/5/2018) lalu, Nurhadi sudah bisa menanggapi ucapan Kapolda, meski hanya sesaat.

"Sabar ya, kita rawat terus ya". "Siap Ndan", beber Pesta menirukan percakapan Kapolda Jatim dengan Nurhadi.

Baca juga:
Puluhan Kilogram Bahan Peledak di Tulungagung Dimusnahkan

Membaiknya kondisi Nurhadi bisa disebut sebagai mukjizat Tuhan. Pasalnya, saat dua terduga teroris yang melakukan aksi bom bunuh menerobos dengan motornya, Nurhadi menjadi salah satu orang yang mengadangnya. Saat itu, Nurhadi menghadang bersama Alusius Bayu Rendra (37) warga Kertajaya Gang 1 Surabaya.

Tubuh Nurhadi dan Bayu terhempas akibat ledakam bom yang diduga berdaya ledak tinggi itu. Nurhadi terkapar penuh darah dan nyawanya tertolong. Sedangkan tubuh Bayu hancur dan dinyatakan meninggal dunia di tempat. Nurhadi dan Bayu sempat mengabadikan penjagaan yang mereka lakukan di gereja 30 menit sebelum gereja itu diledakkan oleh dua teroris.

Reporter: Narendra Bakrie
Editor: Arif Ardianto