Pixel Code jatimnow.com

Pilwali Surabaya 2020

Machfud Arifin Blak-blakan Soal Terpapar Covid-19

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Farizal Tito Zain Ahmad
Machfud Arifin dan Ny Lita, istrinya dalam konferensi pers secara virtual
Machfud Arifin dan Ny Lita, istrinya dalam konferensi pers secara virtual

jatimnow.com - Calon Wali Kota Surabaya, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin secara terbuka atau blak-blakan mengakui bahwa dirinya terkonfirmasi (positif) Covid-19. Meski begitu, mantan Kapolda Jatim itu masuk dalam kategori tanpa gejala.

"Saya awal terpapar Covid-19, itu setelah melakukan swab mandiri pasca adanya salah satu orang terdekat saya lebih dulu positif. Itu mengalami sakit pada 22 Agustus lalu," jelas Machfud Arifin dalam konferensi pers secara virtual yang juga dihadiri dr Dani Irawan, Sp.PD, dr Agus Willyono, Sp.S, Dahlan Iskan dan awak media, Jumat (11/9/2020).

"Setelah itu pada tanggal 26 Agustus saya inisiatif ke dokter karena suara saya hilang. Kemudian dilakukan swab tes dan hasilnya OTG (orang tanpa gejala)," tambahnya.

Lalu berdasarkan hasil foto toraks yang dilakukan, menunjukkan bahwa tidak ada pneumonia yang ditemukan pada paru-parunya. Dari itu Machfud Arifin melakukan pembatasan diri di kamarnya di lantai dua. Sementara sang istri serta anak-anaknya berada di kamar bawah.

"Alhamdulillah untuk swab semuanya (istri dan anak-anak) hasilnya negatif. Aktivitas ke Jakarta, hal penting terkait pengambilan B1-KWK juga saya tidak berangkat, karena jangan sampai orang ketularan saya," papar arek asli Ketintang, Surabaya ini.

Machfud Arifin kemudian melakukan swab test lagi pada 29 Agustus dan hasilnya positif serta tetap tanpa gelaja. Isolasi mandiri pun kembali dia lakukan.

Dan pada 5 September 2020, Machfud Arifin kembali melakukan swab test sebagai syarat untuk pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya. Saat itu hasil swabnya dinyatakan negatif.

Atas hasil swab nagatif pada 5 September 2020 itulah, Machfud Arifin berani untuk mendaftar ke Kantor KPU Surabaya bersama Mujiaman Sukirno, calon wakilnya. Dan setelah pendaftaran diterima KPU, tanggal 7 September Machfud Arifin kembali melakukan swab, tetapi belum diketahui hasilnya.

"Jadi gini. Yang jelas saya tidak mengalami gangguan klinis apa-apa. Saya masih bisa pingpong, bersepeda. Bahkan tadi malam makan steak, makan normal saja bisa saya. Yang takut istri. Tapi alhamdulillah gak ada apa-apa," tandasnya.

Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji

"Tapi sampai saat ini saya tetap memilih untuk isolasi mandiri agar tidak menularkan virus. Saya meminta kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan agar tidak terpapar Covid-19," tambahnya.

Machfud Arifin juga mengaku bila sejak awal blusukan, dirinya meminta kepada timnya untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Seperti memakai masker, menjaga jarak. Hingga kemudian ia baru mau datang ke tempat yang sudah ditentukan timnya.

"Saya masuk di suatu tempat, itu sudah didauri (ditata) oleh tim advance. Melihat posisinya bagus, baik, menjaga protokol kesehatan, jaga jaraknya ada, kemudian juga selalu menggunakan alat deteksi suhu, hingga cuci tangan. Itu saya lakukan," jelasnya.

Bahkan alat-alat yang dipakai untuk blusukan menyapa warga, Machfud Arifin mengaku selalu membawa sendiri. Seperti halnya mike hinga mikrofon.

"Alat-alat saya bawa sendiri. Mike sendiri semuanya sendiri. Untuk menjaga saya dan warga. Saya yang selalu menghindar adalah atau paling takut, kalau warga itu berduyun-duyun minta foto, selfie. Itu yang selalu saya hindari," ungkapnya.

Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

"Makanya saya menjaga kepada warga untuk tidak foto, tapi foto yang sudah diatur oleh tim organizer, dengan jarak jauh saja. Tidak pernah salaman, tidak pernah jabat tangan. Itu yang selalu saya tekankan untuk selalu menjaga protokol kesehatan pada warga," tambah Machfud Arifin.

Calon wali kota yang diusung koalisi 8 partai politik seperti PKB, PAN, PKS, PPP, Golkar, NasDem, Demokrat dan Gerindra itu menegaskan bahwa bila itu semua tidak dilakukan dengan tim advance dulu, dia tidak akan datang. Dan itulah yang selama ini dikerjakan dirinya.

"Yang pasti, saya sudah punya banyak pengalaman, yang menjadikan modal kedekatan saya kepada warga. Terkait persoalan ini (Covid-19), saya sampaikan kepada warga, ati-ati jangan dianggap remeh, jangan dianggap enteng, menjaga protokol kesehatan, itu yang menjadikan saya lebih mudah menyapa warga," tuturnya.

"Memberikan edukasi tentang Covid-19 ini, jangan main-main, jangan dianggap enteng. Dalam kampanye itu saya sampaikan juga. Ke depan, saya akan lebih hati-hati lagi. Semoga semuanya selalu diberikan kesehatan," pungkasnya.