Pixel Codejatimnow.com

Menikmati Keindahan Alam dari Puncak Gunung Gajah Sambil Bersepeda

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Mita Kusuma
Para pesepeda menuju puncak Gunung Gajah, Ponorogo
Para pesepeda menuju puncak Gunung Gajah, Ponorogo

jatimnow.com - Puncak Njoly Gunung Gajah di Desa Gajah, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo, sedang digandrungi para pesepeda. Selain spotnya yang sangat menguras keringat, para pesepeda juga bisa menikmati pemandangan yang indah.

Hari ini, sedikitnya 100 pesepeda menuju puncak Gunung Gajah dengan ketinggian sekitar 1000 mdpl itu. Mereka berasal dari beberapa kota, mulai dari Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Gresik, Ngawi, Madiun hingga Mojokerto. Mereka berangkat dari Desa Wringinanom, Kecamatan Sambit.

"Titik poinnya di Wringinanom. Kami ingin menikmati keindahan Ponorogo dari atas," ujar salah satu pesepeda, Hendras Setiawan, Minggu (13/9/2020).

Para pesepeda menikmati keindahan alam dari puncak Gunung Gajah, PonorogoPara pesepeda menikmati keindahan alam dari puncak Gunung Gajah, Ponorogo

Hendras menambahkan, setelah berangkat dari Desa Wringinanom dia dan rombongan langsung disambut tanjakan ekstrem sepanjang 7 kilometer.

"Jalurnya cukup menantang, mulai dari jalur aspal, rigid ketika ditanjakan serta jalur turunan single track yang panjang dan ekstrem," jelasnya.

Baca juga:
120 Pesepeda di Probolinggo Ikuti Gomal Susuri Rute Persawahan dalam Gelap

Setelah melalui tanjakan yang cukup ekstrem, lelah para pesepeda terbayar dengan pemandangan alam yang indah.

Para pesepeda menikmati keindahan alam dari puncak Gunung Gajah, PonorogoPara pesepeda menikmati keindahan alam dari puncak Gunung Gajah, Ponorogo

"Pemandangannya keren. Tapi tingkat kewaspadaan harus terus dijaga, karena kanan-kiri jalur terdapat jurang," terangnya.

Baca juga:
Perkuat Sport Tourism, Pemkot Gelar Balap Sepeda Malang Criterium 2023

Sampai di puncak, mereka terasa di atas awan. Kabut yang menyelimuti Gunung Gajah seperti hamparan permadani.

"Momen kebersamaan seperti ini jadi ajang silaturahmi antara kami, mulai usia 16 tahun hingga 55 tahun. Semua berkumpul menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan di sini," pungkas Hendras.