Pixel Codejatimnow.com

Pilihan Pembaca: Ibu Digorok Anak Meninggal hingga Kapolres Blitar

Editor : Redaksi  Reporter : Narendra Bakrie
Ibrahim dan Rizki saat berjualan es blewah (Foto: Moch Rois/jatimnow.com)
Ibrahim dan Rizki saat berjualan es blewah (Foto: Moch Rois/jatimnow.com)

jatimnow.com - Dari sejumlah berita yang disajikan jatimnow.com pada Kamis (1/10/2020), tiga di antaranya menjadi berita pilihan pembaca.

Mulai dari berita berjudul 'Dirawat 5 Hari di RS, Ibu asal Mojokerto yang Digorok Anaknya Tewas' hingga 'Disebut Kasat Sabhara Arogan, Kapolres Blitar: Tidak Benar Itu'.

Dirawat 5 Hari di RS, Ibu asal Mojokerto yang Digorok Anaknya Tewas

Setelah dirawat di rumah sakit selama 5 hari, Muripah, ibu yang digorok lehernya oleh Adi Muryadi Hermanto anak kandungnya sendiri itu akhirnya menghembuskan nafas terakhir, Rabu (30/9/2020) malam.

Muripah (60), meninggal di RS Wahidin Sudirohusodo Kota Mojokerto. Korban dirawat di rumah sakit pelat merah itu setelah dirujuk dari RS Sidowaras Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto bersama suaminya Yasin (70).

Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander membenarkan jika ibu tiga anak ini tewas saat mendapat perawatan medis.

"Iya meninggal," kata Dony saat dihubungi jatimnow.com, Kamis (1/10/2020).

Kisah Dua Bocah SD Penjual Es Blewah di Pasuruan

Demi membantu kebutuhan ekonomi orangtuanya yang terpuruk terdampak Pandemi Covid-19, dua bocah kelas 6 SD di Kabupaten Pasuruan rela berjualan es blewah di pinggir jalan.

Baca juga:
Baliho Kang Giri, Kinerja Gus Muhdlor, Kasus DBD Sidoarjo

Lapak kedua bocah itu berada di tepi Jalan Raya Pandaan-Beji, Dusun Wangi, Desa Sumberrejo, Kecamatan Pandaan. Kedua bocah laki-laki itu tampak ceria saat menjajakan es blewah dagangannya.

Dua bocah yang bersaudara itu mengaku bernama Ibrahim dan Rizki. Rumah meraka berada di Desa Randupitu, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan. Jarak rumah mereka dari lapak cukup dekat sekitar 200 meter.

"Harganya satu bungkus dua ribu rupiah. Bukanya mulai jam 8 pagi sampai jam 5 sore," kata Ibrahim dan Rizki saat ditemui jatimnow.com, Kamis (1/10/2020).

Disebut Kasat Sabhara Arogan, Kapolres Blitar: Tidak Benar Itu

Baca juga:
Sidak MPP, Ritual Metri Durian, Tempat Nongkrong di Probolinggo

Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya angkat bicara soal dirinya yang disebut arogan dengan kerap memaki-maki anggotanya dengan umpatan kasar.

Arogansi Fanani disampaikan Kasat Sabhara AKP Agus Tri Susetyo saat mengantar surat mundurnya dari Polri ke Mapolda Jatim, Kamis (1/10/2020).

"Tidak benar itu. Saya tidak pernah begitu. Sampean kan tahu sendiri. Mana pernah saya seperti itu," ujar Fanani kepada wartawan.

"Jadi sebenarnya itu yang bersangkutan baru pertama kali saya tegur, terkait adanya disiplin anggota. Yang mana anggota Sabhara mempunyai rambut yang panjang, yang tidak etis dilihat, karena yang bersangkutan memakai baju dinas. Begitu saya melihat, saya langsung menegur Kasat Sabhara. Namun karena saya tegur itu yang bersangkutan tidak terima dengan teguran saya," terangnya.