jatimnow.com - Jalan alternatif dari Dusun Tuyomerto, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu menuju perkotaan bakal terwujud dalam waktu dekat. Jalan itu bakal tembus ke Jalur Lintas Barat (Jalibar) Desa Oro-oro Ombo, kecamatan setempat.
Kondisi jalan saat ini masih berbentuk setapak melewati perbukitan di lereng Gunung Panderman. Dengan jalur baru ini, warga bisa memanfaatkannya sebagai jalur distribusi hasil pertanian ke Pasar Besar Batu maupun ke Malang.
"Karena ini merupakan salah satu visi misi wali kota dan wakil wali kota yang harus terwujud demi mempermudah mobilitas warganya sehingga bisa meningkatkan perekonomian," jelas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu, Alfi Nurhidayat, Selasa (13/10/2020).
Jalur sepanjang 2.186 meter diharapkan bisa berjalan awal Tahun 2021 dan selesai akhir Tahun 2022 dengan anggaran Rp 20 miliar. Beberapa proses akan dilalui seperti penataan lahan, pengerasan, pembetonan hingga hot mix.
"Rencana ini pun langsung direspon oleh warga. Mereka siap menghibahkan tanahnya agar jalur yang mendekati perkampungan bisa lebih lebar sekitar 6-8 meter dan pembangunan berjalan maksimal," tutur Alfi.
Manurut Alfi, jalan tembus ini bakal dijadikan salah satu rangkaian dari ring road Kota Batu. Karena jalur ini berhubungan dengan jalan alternatif mulai dari Krematorium Junrejo-Tlekung-Jalibar dan keluar di Toyomerto.
Program ini mendapat dukungan DPRD Kota Batu. Seperti yang diterangkan anggota Komisi C DPRD Kota Batu, Sujono Djonet. Dia menyebut bahwa akses jalan di Kota Batu merupakan jalan peninggalan saat masih tergabung dengan Kabupaten Malang atau masih jadi kecamatan.
Baca juga:
Radial Road Lontar Surabaya Bisa Dimanfaatkan Pertengahan 2025
"Kami sangat mendukung agar bisa meningkatkan perekonomian warga, mempermudah akses dan pemerataan pembangunan. Sebab masyarakat Toyomerto hanya ada satu akses jalan saja. Bahkan ketika akan ke Jalibar harus memutar jauh," jelas Politisi Partai NasDem ini.
Dengan jalan tembus ini diharapkan bisa menarik investasi di Toyomerto yang memiliki ketinggian dan pemandangan pegunungan yang bagus. Sedangkan lahan jalan tembus milik Perhutani, pihaknya meminta ada kesepakan hitam di atas putih dengan Perhutani.
"Itu syarat yang harus dipenuhi oleh DPUPR agar kami bisa menganggarkan. Karena kepastian pengelolaan lahan itu menjadi dasar penting proses pembangunan bisa berjalan maksimal dan tak terjadi masalah kemudian hari," tambahnya.
Sementara Anggota DPRD Kota Batu, Didik Machmud menambahkan, program pembangunan jalan tembus sebenarnya ada 7 prioritas. Salah satunya adalah jalan tembus Toyomerto-Jalibar.
Baca juga:
Cek Progres Pembangunan Jalan, Bupati Banyuwangi: Pastikan Sesuai Tenggat Waktu
"Dari hasil peninjauan, kami ingin tahu progres dari DPUPR sejauh mana pembangunan jalan tembus Toyomerto-Jalibar. Mengingat jalan tembus ini jadi visi visi wali kota yang akan tercover hingga 2022," sambung Politisi Partai Golkar ini.
Didik mendukung pembangunan jalan tembus Toyomerto-Jalibar bisa diselesaikan sebelum Tahun 2022. Karena program itu merupakan tindak lanjut dari pembangunan Jalibar untuk mengurai kemacetan dan pemerataan ekonomi warga Kota Batu.
"Kami akan anggarkan pembangunannya. Karena kami setuju ini dan menjadi harapan masyarakat," tandasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-30509-menanti-realisasi-pembangunan-jalan-alternatif-di-gunung-panderman