Pixel Codejatimnow.com

PT INKA Bareng 4 BUMN Kerjakan Mega Proyek Kereta Api Negara Kongo

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Mita Kusuma
Penandatangan MOU
Penandatangan MOU

jatimnow.com - PT INKA (Persero) bersama 4 BUMN lain akan membangun mega proyek di Democratic Republic of the Congo (DRC).

Kelima BUMN itu beserta investor TSG Group yang berpusat di Amerika Serikat menindaklanjuti kesepakatan bersama berupa Master Framework Join Development Agreement (MFJDA) dengan Democratic Republic of the Congo (DRC) beberapa waktu lalu.

Kesepakatan pertama itu diwujudkan dalam dua kesepakatan antara TSG Group dengan 5 BUMN berupa Master Implementation Join Development Agreement (MIJDA) dan antara TSG Group dengan pemerintah DRC Build Own Operate Transfer (BOOT) di kantor PT INKA di Kota Madiun, Rabu (14/10/2020).

Hadir CEO TSG Global Holdings, Rubar Sandi; Duta Besar DRC untuk USA Francois Nikuna Balumuene dan Penasihat Khusus Presiden DRC bidang Infrastruktur Mr Alexy Kayembe De Bampende dan CEO PT TSG Utama Indonesia Syaiful Idham.

Rubar Sandi mengatakan pihaknya telah melakukan penjajakan dari Bulan Januari.

"Agustus sudah MOU. Lalu pada Oktober ini implementansinya," kata Rubar.

Ia menjelaskan, proyek dengan nilai total sekitar USD 11 Miliar ini akan dikerjakan dimulai fase I dengan target 4 tahun mulai tahun 2021.

Fase I yang akan dikerjakan meliputi proyek kereta api Kinsasha Urban Loop Line yakni transportasi di daerah perkotaan kemudian dilanjutkan jalur Kinsasha menuju Matadi Port dan Banana Port.

"Panjang jalur kereta untuk fase pertama ini sekitar 580 kilometer dengan target Kinsasha Urban Loop Line dan jalur kereta menuju Matadi Port dan Banana Port. Setelah Fase I nanti kita lanjutkan ke fase berikutnya hingga total jalurnya 4100 kilometer terbangun mencakup wilayah utara dan selatan DRC," urainya.

Baca juga:
KAI Commuter dan PT INKA (Persero) Tandatangani Kontrak Pekerjaan Retrofit 19 Trainset

Direktur PT INKA (Persero), Budi Noviantoro menjelaskan bahwa akan memproduksi kebutuhan transportasi di DRC. Berbagai jenis kereta nantinya akan diproduksi termasuk dalam hal infrastruktur perkeretaapiannya yang akan dikerjakan BUMN lain di Indonesia.

"PT INKA (Persero) akan menjadi project developer untuk perkeretaapian dan intermoda di DRC. INKA akan supply lokomotif, gerbong barang, KRDE (Kereta Rel Diesel Elektrik), dan KRL (Kereta Rel Listrik). Kemudian akan kita ajak beberapa BUMN karya di Indonesia untuk mengerjakan infrastruktur perkeretaapiannya di sana," jelas Budi.

Selain proyek perkeretaapian, PT INKA (Persero) turut serta juga dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 200 Mega Watt peak (MWp) di Kinshasa, DRC, Afrika.

PT Len Industri (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), dan PT INKA (Persero) merupakan konsorsium yang akan mengerjakan proyek tersebut.

Baca juga:
Gubernur Khofifah Jajal Bus Listrik Merah Putih Buatan PT INKA, Piye Rasane Bu?

Acara groundbreaking proyek PLTS tersebut dilangsungkan pada tanggal 19 Agustus 2020 bertempat di daerah Kinshasa, pada kesempatan tersebut hadir presiden DRC, Mr Felix Tshisekedi dan CEO TSG Global Hodings, Rubar Sandi, dan disaksikan pula oleh pejabat dari instansi tekait.

Dia mengatakan bahwa selain untuk memasok kebutuhan listrik masyarakat sekitar, PLTS tersebut ketika nanti sudah beroperasi, juga akan dimanfaatkan dalam pasokan listrik di sektor transportasi yakni untuk mendukung operasional sarana kereta salah satunya KRL (Kereta Rel Listrik).

Ekspansi ke DRC ini akan menambah supply record PT INKA (Persero) ke pasar luar negeri setelah 250 Kereta Bangladesh kemarin dikirim awal Oktober 2020.

Proyek lain yang sedang dikerjalan PT INKA (Persero) yakni 3 Lokomotif dan 15 Kereta Commuter ke Filipina senilai Rp 363 Miliar dan 31 Trainset LRT untuk PT KAI (Persero) sebesar Rp 3,9 Triliun.