Pixel Codejatimnow.com

Gedung Dekopinda Ponorogo Disiapkan Jadi Shelter untuk Pasien Covid-19

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Mita Kusuma
Gedung Dekopinda Ponorogo disiapkan jadi shelter
Gedung Dekopinda Ponorogo disiapkan jadi shelter

jatimnow.com - Satgas Penanganan Covid-19 Ponorogo siapkan gedung Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) sebagai tempat shelter penanganan pasien Corona.

Shelter baru ini disiapkan karena ruang isolasi di rumah sakit rujukan di Ponorogo dan juga shelter penanganan Covid-19 di Tambakbayan telah penuh.

"Gedung yang berada di Jalan Arif Rahman Hakim, Keniten, Ponorogo tersebut dinilai representatif sebagai ruang isolasi pasien Covid-19, " ujar Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Ponorogo, Agus Pramono, Kamis (15/10/2020).

Ia menyebut telah mengkomunikasikan dengan para pengurus dan telah memberinya izin.

"Gedung itu diproyeksikan mampu menampung hingga 50 pasien," ujarnya.

Pemilihan shelter itu karena gedung Dekopinda itu mudah diakses dan berada di wilayah perkotaan.

Baca juga:
Maling Satroni Rumah Warga di Ponorogo, Gondol Angpau Lebaran

"Belum ditentukan kapan akan mulai beroperasi, Kepala BPBD masih melakukan inventarisasi. Dua pekan Insya Allah siap termasuk tenaga kesehatan," ujar Agus yang juga menjabat sebagai Sekda Ponorogo ini.

Selain gedung Dekopinda, Agus mengaku juga mempunyai alternatif lain untuk shelter. Yang pertama adalah gedung di Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Ponorogo di Jalan Pahlawan yang mampu menampung lebih kurang 20 pasien.

"Di situ dekat Puskesmas Ponorogo Utara dan dekat rumah sakit juga," kata Agus.

Baca juga:
755 Penerima SK PPPK Pemkab Ponorogo Dilantik, Kecuali 4 Orang Ini

Ia mengaku pihaknya juga menyiapkan sebuah gedung di Kecamatan Jenangan. Namun menurut Agus, gedung tersebut kurang representatif karena dinilai terlalu panas.

"Terakhir ada tawaran di SMA PGRI 1 Ponorogo yang mampu menampung 80 pasien," jelasnya.

"Kita memang belum sosialisasi ke warga sekitar karena masih wacana. Tapi kalau ada penolakan dari warga, kita bisa memilih alternatif lainnya," pungkasnya.