Pixel Codejatimnow.com

Warga Tuntut Kades di Malang Dicopot: Kakek Sugiono Versi Lokal

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Achmad Titan
Warga membawa poster "Kakek Sugiono Versi Lokal" saat demo tuntut kades dicopot
Warga membawa poster "Kakek Sugiono Versi Lokal" saat demo tuntut kades dicopot

jatimnow.com - Puluhan warga Desa Ngenep, Kecamatan Karang Ploso, Kabupaten Malang menggelar demo di depan kantor desa setempat, Senin (26/10/2020). Mereka menuntut kepada desa (kades) dicopot dari jabatannya.

Dalam orasinya, warga menyebut bahwa Kepala Desa Ngenep, Suwardi mempertanggungjawabkan perbuatannya. Warga menyebut bahwa sang kades telah memadu cinta dengan pembantu rumah tangganya.

Warga juga membawa sejumlah poster berisi tulisan seperti "Kakek Sugiono Versi Lokal", "Kita Turunkan Hari ini Juga" dan "Kami Tidak Butuh Lurah Otak Mesum Copot Sekarang Jabatanmu".

"Masyarakat malu memiliki kepala desa yang diduga kuat melakukan pelanggaran etik. Harusnya pemimpin itu bisa mencontohkan sikap dan perbuatan baik.
Apa yang dilakukan kepala desa pergi ke vila di Batu saat jam kerja," terang Erick Ridoi, salah satu pendemo.

Karena Suwardi tak kunjung keluar dari kantornya, warga masuk ke dalam balai desa. Di sana, warga ditemui Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Ngenep. Mereka langsung mengutarakan keluh kesahnya.

"kenapa pak kades juga gak keluar ruangan untuk audensi bersama kami. Akhirnya kami sampaikan ke BPD supaya bisa mengakomodir permintaan warga," tambah Erick.

Warga demo tuntut kades di Kota Batu dicopotWarga demo tuntut kades di Kota Batu dicopot

Menurut Erick, informasi dari warga bahwa Kades Suwardi sedang memadu kasih di salah satu losmen yang berada di Kota Batu hingga perbuatannya digerebek istri dan anaknya beberapa waktu lalu.

Sementara Ketua BPD Ngenep, Supriyana mengaku belum mengetahui informasi tersebut. Tapi dia berjanji menampung aspirasi warga dan menyampaikan ke kepala desa.

"Kami bicarakan dengan anggota BPD yang lain. Dan nanti pasti kita sampaikan ke pak kades," ungkap Supriyana.

Baca juga:
Seniman Pecut Desak Kejaksaan Selidiki Dugaan Penyelewengan Jasmas Kota Kediri

Supriyana menambahkan hanya mengetahui aksi ini karena adanya dugaan tindakan asusila yang dilakukan kepala desa. Sebab informasi itu sudah menyebar di tengah masyarakat.

"Benar atau tidak jujur saya tidak tahu. Komunikasi saya dengan Suwardi sebatas tentang pekerjaan saja," tambahnya.

Meski demo terus berlanjut, Suwardi tetap tidak terlihat menemui warga. Warga pun berencana menggelar aksi serupa hingga ada respon dari kepala desa.

Sementara Kepala Desa Ngenep Suwardi membantah dengan tuduhan perselingkuhan tersebut. Ia menegaskan siap diproses hukum jika terbukti melakukan perbuatan tidak senonoh tersebut.

"Kalau sudah ada bukti, saya siap diproses dan silahkan dilaporkan," ujar Suwardi.

Baca juga:
Buruh Putar Balik Usai Cekcok dengan Kasat Lantas Polrestabes Surabaya

Suwardi juga siap melakukan tanda tangan surat pernyataan bermaterai yang berisikan pembantahan tuduhan warga.

Terpisah, Kapolsek Karangploso, AKP Bambang Sidik mengaku akan melakukan proses hukum bila sudah ada laporan polisi dari keluarga.

"Jadi ini biar diselesaikan dahulu duduk perkaranya. Kalau warga yang melapor maka tidak bisa. Kecuali pihak korban yang melapor dan nanti akan bersinggungan dengan Pasal 284," tegasnya.