Pixel Codejatimnow.com

Relawan MAJU Gandeng Komunitas Difabel Peringati Sumpah Pemuda

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Farizal Tito
Difabel unjuk kebolehan di Hari Sumpah Pemuda
Difabel unjuk kebolehan di Hari Sumpah Pemuda

jatimnow.com - Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober menjadi momentum untuk mengobarkan semangat para milenial di Indonesia. Tak terkecuali bagi para penyandang difabel.

Relawan Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno (MAJU) bersama komunitas difabel, Istana Karya Difabel Indonesia (IKD) menggelar ajang unjuk bakat disabilitas menanamkan jiwa patriotisme di hari Sumpah Pemuda.

Puluhan siswa binaan komunitas IKD itu tak canggung menunjukan keterampilan dan bakat mereka kepada para pengunjung sentra wisata kuliner yang ada di Jalan Arif Rahman Hakim, Rabu (28/10).

Beberapa siswa binaan terlihat lincah memainkan musik seperti gitar, drum, organ, bernyanyi, maupun yang berlenggak-lenggok saat fashion show.

Selain itu puluhan difabel pun juga berlatih menggambar bersama. Meski digelar pada masa pandemi namun para peserta tetap mengenakan masker sebagai penerapan protokol kesehatan.

Ketua IKD Surabaya, Andy Elektrik mengatakan kegiatan yang digelar pada Hari Sumpah Pemuda itu merupakan upaya untuk mengajarkan jiwa patriotisme kepada para anak didiknya.

Baca juga:
Mas Dhito Beri Alat Bantu Mobilitas, Bangkitkan Semangat Disabilitas di Kediri

"Selain untuk menumbuhkan jiwa patriotisme dan menimbuhkan kepercayaan diri. Para siswa binaan kami nantinya setelah usia 20-30 bisa mendapat penghasilan sendiri, dan tidak tergantung dengan orang lain," terangnya, Kamis (29/10/2020).

Relawan MAJU, Dr David Andreasmito mengatakan keterlibatannya dalam kegiatan tersebut sebagai upaya untuk menunjukkan sikap kepedulian kepada sesama tanpa membeda-bedakan.

"Kami hanya ingin menunjukkan rasa kepedulian dengan nantinya memberikan ruang kepada teman-teman difabel. Kami tidak ingin mereka dikasihani, tetapi kami ingin mereka mandiri. Jadi nanti kami akan persiapkan itu," ungkap drg David.

Baca juga:
Terduga Pelaku Persetubuhan Anak Difabel di Surabaya Menyerahkan Diri

"Kami juga tidak ingin mereka bergantung dengan orang lain. Maka harus ada wadah yang sesuai untuk mengembangkan kemampuan mereka," tambahnya.