Pixel Code jatimnow.com

Pilwali Surabaya 2020

Machfud Arifin Siapkan Distrik Inovasi dan Stadion e-Sport di Surabaya

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Jajeli Rois
Machfud Arifin bersama empat entrepreneur muda Surabaya
Machfud Arifin bersama empat entrepreneur muda Surabaya

jatimnow.com - Calon Wali Kota Surabaya nomor urut 2, Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin menaruh perhatian besar pada pengembangan minat dan bakat anak muda Kota Pahlawan.

Mantan Kapolda Jatim itu menyiapkan infrastruktur dan kebijakan agar para pemuda di Kota Pahlawan bisa memaksimalkan potensi yang mereka miliki.

"Saya akan wujudkan adanya infrastruktur yang bisa mendukung industri kreatif anak muda di Surabaya," kata Machfud dalam diskusi di kawasan Surabaya Barat, Kamis (29/10/2020) malam.

"Tidak hanya fisik, pemerintah juga harus hadir untuk mewujudkan adanya ekosistem industri kreatif," ujar arek asli Ketintang Surabaya itu.

Dalam diskusi tersebut, hadir empat entrepreneur muda Surabaya. Yaitu Erick Herlangga (CEO Louvre Esports), Azrul Ananda (CEO PT DBL Indonesia), Tom Liwafa (CEO Handmade Shoesby), dan Candra Putra Negara (CEO Success Before 30).

Menurut Machfud, generasi milenial di Surabaya belum mendapatkan fasilitas yang semestinya untuk mengembangkan minat dan bakat.

Panggung-panggung bagi mereka untuk menampilkan kreasi dan kemampuan mereka tidak ada.

"Voli saja kalau mau internasional harus di Gresik. Sarana bagi pelaku bisnis rintisan kuliner, fashion, seni, dan bidang lainnya, juga kurang baik. Itu nantinya menjadi concern saya,” paparMachfud.

Untuk mewadahi semua kebutuhan itu, Machfud yang berpasangan dengan Calon Wali Kota Surabaya Mujiaman Sukirno itu akan membangun satu creative dan innovative district.

Di kawasan itu terintegrasi sejumlah fasilitas untuk anak muda mengembangkan minat dan bakat. Ada distrik fashion, distrik kuliner, distrik art and media, sampai e-Sports Stadium.

”Kita bikin e-Sports stadium berkelas internasional, pertama di Indonesia. Selain perlombaan e-Sports, bisa juga digunakan untuk voli, basket, panggung kesenian danmusik, maupun kegunaan lain," paparnya.

Erick, pemilik klub e-Sports profesional dan pemilik klub basket profesional, sangat mengapresiasi ide-ide Machfud.

Menurutnya, game tidak selalu berkonotasi negatif. E-Sports kini bisa menjadi pekerjaan dengan penghasilan yang tinggi.

"Pendapatan pemain e-Sports di Indonesia bisa mencapai jutaan hingga ratusan juta sebulan. Apalagi e-Sports kini juga sudah menjadi cabor di Asian Games maupun SEA Games,” jelasnya.

Bagi anak muda, lanjut Erick, penting adanya panggung dan ekosistem untuk mengembangkan minat dan bakat.

Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji

"Surabaya punya potensi besar untuk menjadi kiblat e-Sports maupun bidang lain yang berkaitan dengan anakmuda, saya yakin Pak Machfud adalah orang yang tepat untuk mewujudkannya," tegas Erick.

Candra, dalam forum yang sama menambahkan, zaman sudah banyak berubah. Apa-apa yang dulu dianggap hanya main-main kini menjadi bisnis. Semuanya terjadi karena fenomena internet of thing (IOT).

"Diperlukan pemimpin yang berpikir next level. Sehingga benar-benar bisa membawa kota ini naik kelas," ucapnya.

Tom Liwafa, pebisnis muda sukses di bidang fashion dan kuliner, melihat Machfud Arifin sosok yang sangat membantu dalampengembangan bisnis anak muda.

Ia mencontohkan, bisnis kulinernya di Kalimantan bisa sukses karena dibantu Machfud Arifin.

”Bisnis saya bisa berkembang di Kalimantan berkat bantuan Pak Machfud," katanya.

Azrul yang mendapatkan kesempatan memberikan pandangan paling akhir, menjelaskan bahwa banyak pebisnis muda di Surabaya dan Indonesia pada umumnya 'ditemukan' dan bukan 'diciptakan' oleh satu sistem yang bagus.

"Seperti Mas Tom atau Mas Erick, mereka adalah pebisnis yang lahir dari keuletan mereka sendiri tanpa bantuan pemerintah. Padahal, seharusnya pebisnis itu diciptakan, melalui kebijakan dan dorongan pemerintah. Ide Pak Machfud membangun creative and innovative district akan mendorong hal itu" terang Azrul.

Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

Menurut Azrul, Surabaya butuh banyak panggung untuk menampilkan minat dan bakat. Apalagi, Surabaya adalah kota yang sangat muda. Warga yang berusia di bawah 35 tahun proporsinya sekitar 50 persen.

"Ini harus menjadi concern pemerintah, kalau tidak bisa mendapatkan panggung dan ekosistem untuk mengembangkan minat dan bakatnya, anak muda itu akan pindah ke kota lain," jelasAzrul.

"Mungkin kalau passion seni akan ke Jogja atau Bali, mungkin kalau bisnis ke Jakarta," tambahnya.

Di akhir diskusi, Machfud menegaskan bahwa semua ide dan konsepnya akan benar-benar dieksekusi apabila ia terpilih nanti.

"Saya akan siapkan ruang dan waktu, untuk warga menyampaikan aspirasinya," tandas Machfud Arifin.