Pixel Codejatimnow.com

Pilwali Surabaya 2020

Markas Banteng PDIP Dikuasai, Mat Mochtar: Pasti Machfud Arifin Menang

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Jajeli Rois
Machfud Arifin dan Banteng Kedaton Surabaya
Machfud Arifin dan Banteng Kedaton Surabaya

jatimnow.com - Kader-kader PDI Perjuangan (PDIP) yang merasa 'tersakiti' mendeklarasikan sebagai Banteng Ketaton Surabaya dan siap militan memenangkan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya nomor urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno (Maju).

Salah satu tokoh PDIP dari Surabaya, Mat Mochtar membakar semangat kepada kader-kader banteng ketaton untuk tidak melupakan sejarah perjuangan almarhum Sutjipto (ayah dari Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana). Serta bersama-sama memenangkan cawali-cawawali Machfud Arifin-Mujiaman.

"Ini markas banteng PDI Perjuangan. Kalau kita sudah menguasai markas ini saudara-saudara, pasti Pak Machfud Arifin menang," ujar Mat Mochtar saat orasi di acara deklarasi Banteng Ketaton Surabaya menangkan Machfud Arifin-Mujiaman, di Jalan Pandegiling, Surabaya, Minggu (8/11/2020).

Dalam acara deklrasi Banteng Ketaton Surabaya, juga dihadiri cawali Machfud Arifin serta banteng-banteng ketaton.

Mat Mochtar pernah menjadi relawan pasangan calon wali kota Tri Rismaharini-Bambang DH di Pilwali Surabaya 2010 dan paslon Risma-Whisnu Sakti Buana di Pilwali Surabaya 2015.

Pada Pilwali Surabaya 2020 ini, banteng-banteng (sebutan kader dan simpatisan PDIP) ketaton Surabaya marah ketika kader banteng aslinya (Whisnu Sakti Buana) tidak direkom PDIP sebagai calon Wali Kota Surabaya. Karena PDIP malah merekom Cawali Surabaya Eri Cahyadi yang dinilai bukan banteng asli.

Mereka pun kecewa dan menyuarakan hak pilihnya untuk memenangkan paslon nomor 2 Machfud Arifin-Mujiaman.

"Markas sudah kita kuasai. Artinya apa, inilah kebenaran. Saya Mat Mochtar, saya tidak pernah lelah dan berhenti untuk berjuang demi kebenaran di kota kelahiran saya," katanya.

"Kita harus ingat kata Bung Karno, Jas Merah. Jangan pernah sekali-sekali melupakan sejarah, sejarah Jawa Timur, khususnya sejarah Surabaya, yang mana waktu itu dipimpin Bapak Ir Sutjipto, penggerak kita semua, pendobrak demokrasi yang ada di negara kita," ujarnya.

Mat Mochtar mengajak banteng-banteng ketaton Surabaya mengacungkan salam dua jari, sebagai bentuk kesiapan memenangkan paslon nomor 2 Machfud Arifin-Mujiaman.

"Ini pesan saya. Siapapun saudara-saudara yang pernah dibantu oleh Pak Tjipto. Siapa pun saudara-saudara yang pernah menjadi anak buah bapak Ir Surtjipto, mari bersama-sama saudara, mari kita menangkan Bapak Machfud Arifin," tegasnya.

"Kenapa, kita semua tersakiti. Kita semua banteng lama tersakiti dengan tidak diturunkannya rekom kepada Bapak Whisnu Sakti Buana. Kemenangan Bapak Machfud Arifin adalah kemenangan Bapak Whisnu Sakti Buana," tegas Mat Mochtar.

Ia menyampaikan, Machfud Arifin punya kepekaan dan saat menjabat Kapolda di tiga provinsi, semuanya dijalani dengan berhasil.

"Beliau Bapak Machfud Arifin punya kepekaan. Beliau sudah menjadi kapolda di tiga wilayah dan dipimpin beliaunya berhasil semua," katanya.

"Saya heran, kenapa beliau mau menjadi wali kota. Apa kata beliau. Beliau Bapak Machfud Arifin ingin mengabdikan di kota kelahirannya. Ingin berbuat yang terbaik untuk warga Surabaya," tambahnya.

Ia yang dua periode mendukung Wali Kota Risma ini juga menyampaikan pesannya kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) atau pegawai Pemkot Surabaya bahwa, mereka akan dimanusiakan oleh Machfud Arifin.

"Percayalah yang pegawai pemkot, nanti tidak akan ada dimarah-marahin oleh wali kota. Semua nanti dimanusiakan oleh Bapak Machfud Arifin. Beliau santun, beliau punya iman, beliau kuat agamanya. Buktinya, di polda dibangun masjid yang megah. Kasus-kasus besar diselesaikan sama Pak Machfud Arifin ketika menjadi Kapolda Jatim. Ini bukti saudara-saudara," ujarnya.

Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji

Mat Mochtar juga bangga dengan keyakinan Machfud Arifin.

"Saya bangga dengan beliaunya. Beliaunya tidak punya Bu Risma, tapi punya Allah SWT. Itu membuat saya bangga. Beliau yakin sama Allah, tidak pernah tunduk sama manusia. Beliau hanya pasrah sama Allah SWT. Ini membuat Mat Mochtar sampai kapan pun mendukung," jelasnya.

Ia juga menceritakan bagaimana ketika Wali Kota Risma memarahi anak buahnya di depan publik. Kemarahan Risma itu berdampak pada psikologis anak dari pegawai yang dimarahi.

"Ada Pak Malik yang dulu pengacara membantu saya. Kita sama-sama 10 tahun lalu. Pak Malik pernah dipecat dari PAN karena membela Bu Risma," katanya.

"Tapi apa yang terjadi. Begitu Bu Risma memarahi anak buahnya, saya di-WA (oleh Pak Malik). Ini saudara saya dimarahin di depan umum. Anaknya sampai tidak mau sekolah. Anaknya nggak berani ke sekolah, anaknya nggak berani ke mana-mana, karena ibunya dicaci-maki di depan umum. Ini yang terjadi saudara-saudara, saya kecewa," terangnya.

Ia menyakini, Machfud Arifin ketika menjadi Wali Kota Surabaya akan merangkul semua pegawai di Pemkot Surabaya untuk dapat melayani masyarakat lebih baik lagi.

"Saya yakin ketika Pak Machfud Arifin menjadi wali kota, itu semua tidak ada lagi. Semua dianggap saudara untuk membangun Kota Surabaya sebenar-benarnya," katanya.

"Niat mulia Pak Machfud Arifin-Mujiaman, mari kita dukung. Jangan lihat partainya, tapi yang penting untuk kebaikan Surabaya. Jangan pernah ragu untuk membela yang benar," tambahnya.

Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

Mat Mochtar mengaku bangga karena banyak Banteng Ketaton dari berbagai penjuru di Surabaya yang siap memenangkan Machfud Arifin-Mujiaman.

"Di markas PDI Perjuangan ini kita kuasai. Mari mulai hari ini kita door to door dari ujung utara ke selatan, dari ujung timur sampai ke barat, sampaikan bahwa Pak Machfud Arifin ini mengabdikan diri untuk kota kelahirannya, untuk berbuat yang terbaik bagi kotanya," katanya.

"Anaknya (Machfud Arifin) nggak mungkin minta proyek. Timnya tidak mungkin main-main sama proyek. Semuanya dilakukan profesional. Mari kita dukung, jangan pernah ragu, tetap berjuang demi kebenaran," tegas pria yang telah lama belajar dari politikus senior PDIP almarhum Soetijpto.

Hampir 23 tahun Mat Mochtar di PDI Perjuangan. Juga pernah mengawal Pak Tjip. Pro Mega KLB di Asrama Haji Sukolilo Surabaya dan pernah ikut menurunkan PDI Soerjadi di Taman Bungkul.

Ia berharap, banteng-banteng yang dulu kembali berkumpul untuk memenangkan Machfud Arifin sebagai Wali Kota Surabaya 2020.

"Pak Machfud walaupun jenderal mau diskusi dan menerima saran saya sebagai RW (pengurus Rukun Warga). Pak Machfud Arifin siap diprotes dan tidak akan marah karena pasti ada solusinya," katanya.

"Mulai hari ini dan seterusnya siap kampanye untuk memenangkan Pak Machfud Arifin," tegas Mat Mochtar.