jatimnow.com - Politisi sekaligus Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Whisnu Sakti Buana memberikan tanggapan atas Deklarasi Banteng Ketaton Surabaya.
Whisnu Sakti menyatakan jika hal tersebut merupakan bagian dari dinamika politik yang terjadi di arus bawah, dalam menentukan arah dukungan terhadap Pilwali Surabaya 2020.
"Saya tetap mengamankan rekomendasi dan patuh perintah partai," kata Whisnu Sakti Buana, Senin (9/11/2020).
Sebelumnya, Kader Banteng Ketaton (BK) Surabaya menyatakan sikap untuk mendukung paslon nomor urut 2 (Machfud Arifin-Mujiaman).
Deklarasi dukungan tersebut digelar di kawasan Posko Pandegiling Surabaya, Minggu (8/11).
Tokoh Banteng Surabaya, Mat Mochtar bahkan dengan tegas menyatakan dukungannya kepada Machfud Arifin.
Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
Pria yang karib disapa MM ini menegaskan, pengalihan dukungan dalam Pilwali Surabaya 2020 karena seluruh Kader Banteng Ketaton kecewa atas tidak direkomendasikannya Whisnu Sakti sebagai kader murni partai.
Politisi yang masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota Surabaya ini menilai kekecewaan para kader Banteng Ketaton kembali ke hak personal masing-masing. Sebab, sebagian besar kader Banteng Ketaton bukan bagian dari struktur partai PDI Perjuangan.
"Namun sebagai kader partai, saya wajib me-merahkan Surabaya, mendukung calon yang diusung oleh PDI Perjuangan," terang WS.
Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
Terkait deklarasi yang dilakukan di kawasan Posko Pandegiling, Alumnus ITS Surabaya ini menerangkan jika posko tersebut memang didirikan oleh mendiang ayahnya, almarhum Ir Soetjipto. Namun, saat ini sudah menjadi aset milik partai.
"Banyak kegiatan kerakyatan yang digelar di sana. Toh kemarin informasinya di luar posko. Kalau di dalam halaman posko, beda urusannya," pungkasnya.