Pixel Code jatimnow.com

Viral Mantan Pendukung Tuding Risma Munafik

Editor : Sandhi Nurhartanto   Reporter : Budi Sugiharto
Capture video Mat Mochtar yang viral
Capture video Mat Mochtar yang viral

jatimnow.com - Video pendukung PDI Perjuangan (PDIP) yang pernah menjadi relawan pemenangan Risma saat Pemilihan Wali Kota Surabaya 2010 dan 2015, Mat Mochtar viral.

Ia mengaku kecewa karena warga Dolly tidak sejahtera pascapenutupan lokalisasi Dolly.

Mat Mochttar mengaku ikut menutup Dolly karena diperintah oleh Wali Kota Risma.

"Yang menutup Dolly itu saya. Saya waktu itu disuruh Bu Risma. Saya gak tahu ini untuk pencitraan," kata Mat Mochtar dalam video yang viral di WhatsApp, Senin (16/11/2020).

"Saya akhirnya dihujat oleh teman-teman seperti Iwan Dolly, ada Pokemon, H Safii. Itu marah sama saya. Begitu Dolly ditutup, saya mendapat cacian dan makian karena ekonomi Dolly sampai sekarang Bu Risma tidak memperhatikan," imbuhnya.

Ia menceritakan, waktu itu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjanjikan kepada dirinya.

"Kenapa Dolly ditutup Bu? Kan kasihan nanti ekonominya lumpuh bila Dolly ditutup," tanya Mat Mochtar saat itu.

"Bah, nanti anggaran semua saya kerahkan untuk masyarakat Dolly agar tidak kena imbasnya. Anggaran sudah saya siapkan. Janjinya seperti itu," ungkapnya.

Mendapat jawaban seperti itu dari Risma, Mat Mochtar akhirnya mendukung penutupan lokalisasi Dolly.

"Tapi apa yang terjadi. Di Dolly saya dengar sendiri, jeritan warga Dolly. Saya ini posisi ada di Dolly lo, dan saya tidak mengada-ada. Itu kan tadi keluhan masyarakat Dolly. Akhirnya saya merasa berdosa. Mangkanya saya tidak mendukung Bu Risma. Karena yang saya tahu dan lihat selama ini Bu Risma hanya pencitraan," lanjutnya.

Baca juga:
Pemotor Arogan Penantang Duel Perwira Polisi di Kediri Dievakuasi Satpol PP, Ternyata…

"Pencitraan. Orang ini munafik...munafik. Munafik kelas tinggi orang ini. Jadi jangan mau ditipu Bu Risma. 10 tahun sudah saya bersama Bu Risma. Saya sudah tahu akal-akalannya beliau," tambahnya.

Mat Mochtar pun memberikan contoh jika Risma penuh dengan pencitraan.

"Risma itu bisa menangis, bisa menjadi tukang sampah, cari pencitraan, jadi polisi yang mengatur jalan. Pasti semuanya masuk tv, ya kan. Itulah pencitraan Bu Risma. Padahal orang ini munafik," tegasnya lagi.

Risma disebut hanya membangun di tengah kota. Sedangkan tidak di pinggiran Surabaya.

"Di Surabaya utara, pojok-pojoknya kampung tidak pernah disentuh. Inilah saatnya bagi seluruh warga Surabaya khususnya di Dolly ini mari kita dukung Bapak Machfud Arifin agar menjadi wali kota. Inilah saatnya melakukan perubahan dengan meninggalkan pemimpin yang munafik dan penuh pencitraan," ujar dia.

Baca juga:
Pemotor Arogan Tantang Duel Perwira Polisi di Kediri, Ngaku Anak Letkol

Ia menyebut dirinya tidak memprovokasi warga.

"Saya tidak provokasi warga, saya ngomongnya kenyataan. Apa yang saya lihat dan lakukan dan apa yang saya dengar. Demi Allah saya tidak merekayasa kampanye Pak Machfud agar memilih, tidak. Saudara jangan sampai ketipu dua kali. Cukuplah kemarin kita ditipu dan dibohongi,hanya pencitraan saja," lanjutnya.

"Mari dibangun Surabaya dari tengah, utara, selatan, ujung-ujung kampung semuanya harus dibangun. Itulah pemimpin yang sebenar-benarnya. Ini harapan saya, mangkanya saya datang ke Dolly, terutama saya minta maaf ke masyarakat Dolly yang saya telah ikut menyengsarakan warga Dolly. Silahkan Dolly ditutup, saya setuju. Tapi ekonominya tidak boleh ditutup. Ekonomi harus bangkit dengan cara apapun. Pemerintah itu punya kuasa. Aset-aset yang dikuasai nanti dikelola kembali," tandasnya.

Sementara itu, Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febri Aditya Prajatara hingga pukul 16.09 Wib tidak merespon saat dikonfirmasi terkait pengakuan Mat Mochtar.