Pixel Codejatimnow.com

Imunisasi Difteri Jatim Putaran Pertama, Jember Terendah

Editor : Budi Sugiharto  Reporter : Farizal Tito
Suasana ORI Difteri di sekolah
Suasana ORI Difteri di sekolah

jatimnow.com - Outbreak Response Immunization (ORI) atau imunisasi massal penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) Difteri di 38 kabupaten/kota se Jatim putaran pertama berjalan mulai 1 Februari hingga 15 Maret.

Menurut data dari Unicef menerangkan sudah ada 7.746.445 anak berusia 1 hingga 19 tahun yang mendapatkan imunisasi ORI-Difteri. Namun dari total data itu, Kabupaten Jember yang masih masih rendah.

CSD Specialist Unicef, Armunanto mengatakan dari ORI di 38 kabupaten/kota, capaian kabupaten Jember saat ini masih 22,27 persen artinya menjadi satu kabupaten paling minim melakukan vaksinasi.

"Dari data yang kami himpun, Jember masih 22,27 persen atau setara dengan 151.568 jiwa. Sedangkan  proyeksi capaian yang harus tercapai adalah 686.312 jiwa," ungkap Armunanto kepada jatimnow.com, di Surabaya, Jumat (2/3/2018).

Ia menerangkan, secara keseluruhan dari target 10.892.501 jiwa tervaksinasi yang dilakukan oleh jajaran instansi kesehatan di Jatim sudah mencapai 72,28 persen. Artinya, 7.746.445 jiwa yang berusia 1 sampai 19 tahun sudah tervaksin di putaran pertama ORI.

"Update laporan ORI Difteri dari 32 kab/kota sudah bertambah menjadi 84.21%. Target utama jumlah anak yang diimunisasi selanjutnya 2.38% atau 254.760 anak," tutur Armunanto.

Kepala Seksi Survelen dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, Gito Hartono mengungkapkan jika per tanggal 27 Februari lalu pihaknya sudah mencapai 65 persen dari sasaran.

Ia menuturkan jika kegiatan IHK merupakan bentuk dari penghentian dan penurunan Kejadian Luar Biasa (KLB) yang hanya bisa dilakukan dengan imunisasi.

"Untuk imunisasi KLB Difteri bisa dilakukan secara bersama-sama dengan sasaran usia satu tahun hingga 19 tahun kurang 1 hari. Semua lini, apapun itu profesinya jika usianya masuk dalam sasaran kami maka wajib melakukan imunisasi Difteri,” ungkapnya.

Ori-Difteri ini, tambahnya, kegiatan yang sangat penting karena bisa menghentikan kasus difteri di Jatim, jika cakupannya diatas 90 persen.

"Kami berharap tidak hanya 90 persen, tetapi kami berharap 100 persen," pinginnya.

Reporter: Fahrizal Tito
Editor: Budi Sugiharto

Baca juga:
Berikut 3 Gagasan PKS Jatim: Pangan, Sehat, dan Kerja