jatimnow.com - Ratusan ribu pendekar yang tergabung di Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Surabaya siap mengawal, mendukung hingga memenangkan pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU) dalam Pilwali Surabaya 2020.
Tak hanya itu, para pendekar tersebut juga menyatakan kesiapannya untuk menjaga kondusifitas di tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah masing-masing.
"Kami memilih Pak MA-Mujiaman karena visi misinya bagus. Beliau bisa mendengar keluhan-keluhan warganya dari bawah. Makanya kami datang ke sini solid, kompak mendung beliau," kata Ketua IPSI Kota Surabaya, Herman Rifai saat bertemu Machfud Arifin-Mujiaman di Hotel Mercure Surabaya, Kamis (26/11/2020).
"Semuanya harus mendukung, memenangkan Pak MA-Mujiaman. Harus. Kalau bisa wajib, ajak semua keluarga, saudara, semuanya," tambahnya.
Herman Rifai mengatakan sebenarnya banyak para pendekar yang ingin datang dan bertemu Machfud Arifin-Mujiaman. Namun, karena masih dalam masa pendemi Covid-19, akhirnya diwakilkan.
"Sebenarnya yang ingin hadir itu ribuan. Tapi sementara gantian dulu, karena masih pandemi. Kalau dihitung ada sekitar 128 ribu pendekar di Surabaya. Dan kami satu misi mendukung Pak MA-Mujiaman," paparnya.
"Kami siap menjaga, mengawal nantinya di TPS-TPS agar tidak terjadi kecurangan. Supaya Pilwali Surabaya ini bisa berjalan kondusif, aman dan bermartabat," sambung Herman Rifai.
Herman Rifai mengaku selama ini para pendekar di IPSI Surabaya selama ini tidak pernah diperhatikan keberadaannya oleh Pemkot.
"Ndak pernah sama sekali. Padepokan aja ndak pernah terealisasi. Padahal kalau ada padepokan bisa dimanfaatkan untuk apa saja. Bukan hanya silat saja, semuanya bisa," jelasnya.
Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
"Maka dari itu, kami hadir di sini untuk mendukung Pak MA-Mujiaman untuk menjadi wali kota dan wakil walikota Surabaya. Kami siap menjaga, mengawal dan memenangkan beliau," pungkasnya.
Dalam kesempatan ini, Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin-Mujiaman juga didaulat sebagai pendekar arek Suroboyo mengucapkan banyak terimakasih atas dukungan yang telah diberikan.
Machfud Arifin juga mengapresiasi keinginan para pendekar yang turut berpartisipasi dalam proses Pilwali Surabaya 2020.
"Kami sangat berterima kasih, dan juga mengapresiasi para pendekar yang nantinya ikut menjaga mungkin di luar konteks daripada saksi di dalam maupun di luar. Seperti gangguan-gangguan atau pihak-pihak yang ngancam, mungkin bisa menengahi. Ini sangat luar biasa," kata Machfud Arifin.
Menurutnya, para pendekar ini hadir tidak ingin membuat kegaduhan, tapi ingin menjaga kondusifitas di suatu wilayah ditingkat TPS. Sehingga tidak muncul gangguan-gangguan maupun kecurangan.
Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
"Sesuai dengan tagline KPU Kota Surabaya bahwa pemilihan harus hebat dan bermartabat. Jadi kita harus patuhi itu, aturan yang ada," jelasnya.
Soal tidak adanya padepokan, mantan Kapolda Jatim itu berjanji apabila nantinya terpilih menjadi wali kota Surabaya, keinginan para pendekar ini akan direalisasikan.
"Surabaya ini, Jawa Timur ini gudangnya pesilat, tetapi padepokan aja nggak punya. Padahal aset-aset atau tanah kan banyak, seharusnya bisa dimanfaatkan dan itu penting," tegasnya.
"Para pendekar, para pesilat ini kebanggaan kita semua. Jadi harus diperhatikan. Nanti bisa dibuatkan cup. Latihan di tempat yang baik. Kalau bisa menjuarai tingkat nasional, kan juga bisa bikin harum, bangga kota kita sendiri. Jadi harus benar-benar diperhatikan," tandas Arek Ketintang Surabaya ini.