Pixel Codejatimnow.com

Seorang Dokter di Ponorogo Meninggal Dunia Akibat Covid-19

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Mita Kusuma
dr Novita (Foto: Istimewa)
dr Novita (Foto: Istimewa)

jatimnow.com - Seorang dokter umum salah satu rumah sakit swasta di Ponorogo meninggal akibat Covid-19. Dokter bernama Novita Rahmawati itu dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (11/12/2020).

"Yang meninggal adalah dokter umum di salah satu rumah sakit swasta di Ponorogo. Dia tugasnya di UGD," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Ponorogo, Rahayu Kusdarini.

Irin-sapaan Rahayu Kusdarini mengatakan bahwa dokter berusia 32 tahun itu dua pekan terakhir berjuang melawan Covid-19 dan dirawat di Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Universitas Airlangga, Surabaya.

"Awalnya keluhannya pada 1 Desember 2020. Tanggal 4 Desember menjalani swab dan keluar pada 5 Desember degan hasil positif. Dokter tersebut lalu dirujuk ke Surabaya," terang Irin.

Irin belum bisa memastikan dari mana paparan Covid 19 yang menyerang dr Novita.

"Jadi belum bisa dipastikan terpapar dari mana. Bisa saja dari pasien, rekan kerja ataupun dari keluarga," tambah dia.

Baca juga:
Dokter Teladan di Bojonegoro Ini Terima Penghargaan Langsung dari Gubernur Jatim

Menurutnya, dr Novita setiap hari menangani pasien baru, karena tugasnya di UGD. Untuk itu, Irin mengimbau pasien yang datang ke rumah sakit mengedepankan kejujuran.

"Karena Bu Novita ini tugasnya di UGD. Apakah dari pasien kita belum tau pasti. Makanya menjadi imbauan kami untuk masyarakat, ketika ada keluhan segera disampaikan secara jujur, secara lengkap kepada tenaga kesehatan," papar Irin.

Irin mengaku belum mendapat laporan terkait penyakit penyerta yang diderita dr Novita.

Baca juga:
Dokter Gadungan Penipu PHC Surabaya Divonis 3,5 Tahun Penjara

Sedangka dari data yang masuk ke Dinas Kesehatan Ponorogo, Irin menyebut bahwa selain dr Novita, ada dua dokter lagi yang sedang berjuang melawan Covid-19. Satu isolasi di rumah sakit, satu melakukan isolasi mandiri.

"Untuk yang dua itu merupakan dokter di puskesmas. Tapi untuk puskesmas yang ditangani mereka tidak di-lockdown karena tidak ada lagi yang terkonfirmasi," pungkasnya.