Pixel Codejatimnow.com

Komisi C DPRD Soroti Pengelolaan dan Perawatan Taman di Kota Batu

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Achmad Titan
Komisi C DPRD saat melakukan sidak di dua taman di Kota Batu
Komisi C DPRD saat melakukan sidak di dua taman di Kota Batu

jatimnow.com - DPRD menyoroti kurang optimalnya pengelolaan taman oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu. Estetika taman diminta bisa mempercantik tata kota serta menjadi daya tarik wisatawan.

Komisi C DPRD kemudian menggelar sidak di Taman Hutan Kota/Bondas dan Taman Jalan Sultan Agung Kota Batu, Rabu (13/1/2021).

Ketua Komisi C, Khamim Tohari menyatakan bahwa sejauh ini pengelolaan taman di Kota Batu belum maksimal. Apalagi di Kota Batu memiliki banyak sumber daya manusia (SDM) yang ahli dalam bidang pertamanan.

"Batu itu kota wisata. Ahli taman di Indonesia kebanyakan ya orang sini. Apalagi penghasil bunga hias, terbaik. Tapi kok gak bisa menciptakan taman yang bagus kayak daerah lain. Contoh Kota Malang memiliki Taman Ijen dan sebagainya," jelas Politisi PDI Perjuangan (PDIP) ini.

Khamim berharap DLH bisa menggandeng ahli taman dan petani bunga. Bila taman-taman di Kota Batu jadi semakin indah didukung dengan fasilitas hiburan penunjang lain, dipastikan bisa menyedot animo pengunjung sehingga bisa memecah keramaian agar tidak terpusat di Alun-alun Batu.

"Lha pekerja taman di sini malah menggarap di kota lain dan hasilnya luar biasa bagusnya. Pemerintah malah sering pakai orang luar, hasilnya kita tahu sendiri tidak sesuai yang diharapkan pemilihan model, penataannya dan tanaman kurang cantik," ujar dia.

Lalu, lanjut dia, untuk pekerja nanti bisa diikutkan pelatihan dalam perawatan. Terpenting dari semua dalam pengelolaan taman bukan hanya DLH, tapi dinas lain seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) serta Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) juga dilibatkan dalam perencanaan.

Baca juga:
Taman Kota Probolinggo Tak Terawat, DLH Berdalih Minim Anggaran

"Tujuannya apa? Agar kebijakan tidak saling bertabrakan. Misalkan DLH mau membangun taman di Jalan Sultan Agung, DPUPR mau membangun jalan, kemudian DPKPP mau benahi trotoar jadi tidak saling tumpang tindih. Biar tidak muspro (sia-sia), takutnya sudah terlanjur dibangun ada pelebaran jalan akhirnya dibongkar dan sebagainya," papar Khamim.

Sementara anggota Komisi C DPRD Kota Batu, Sujono Djonet menerangkan bahwa yang terpenting yaitu bagaimana menyamakan persepsi dan pandangan tentang taman di Kota Batu. Intinya yaitu dewan ingin memberi masukan.

"Contohnya di Taman Bondas ini, konsepnya dimatangkan. Kalau taman sehat ya harus ditanami toga lalu menambah fasilitas olah raga juga. Penguatannya di situ, sehingga bisa daya tarik tersendiri selain Alun-alun Batu, terus Taman Sultan Agung bisa jadi taman ikonik," ungkap Politisi NasDem ini.

Baca juga:
Pj Wali Kota Nurkholis Prihatin Wajah Taman Kota Probolinggo Pudar

Kepala DLH Kota Batu, Aris Setiawan berupaya menjawab tantangan dan merealisasikan masukan anggota dewan. Ia pun bakal langsung melakukan evaluasi internal sehingga mampu mengakomodir demi terwujudnya taman yang indah di Kota Batu.

"Akan kami lakukan pengadaan baru di tahun ini. Akan kami realisasikan untuk menambahkan tanaman toga. Total ada 55 taman dengan luas 26 hektar dan kita anggarkan tahun di PAK ini," tandasnya.