Pixel Code jatimnow.com

Gempa di Mamuju Sulbar, 3 Orang Meninggal dan Ribuan Warga Mengungsi

Editor : REPUBLIKA.co.id   Reporter : REPUBLIKA.co.id
Ilustrasi/ jatimnow.com
Ilustrasi/ jatimnow.com

jatimnow.com - Gempa bumi dengan kekuatan 6,2 magnitudo menerjang Mamuju Sulawesi Barat, Jumat (15/1) dini hari. Gempa yang terjadi pukul 01.28 Wib itu banyak menimbulkan kerusakan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati pada 06.00 WIB, BPBD Mamuju melaporkan kerugian material berupa kerusakan, di Hotel Maleo dan Kantor Gubernur Sulbar mengalami yang rusak berat (RB). Serta jaringan listrik masih padam pascagempa.

"Korban meninggal dunia sebanyak 3 orang dan luka-luka sebanyak 24, yang lainnya sudah mengungsi sebanyak 2.000 orang ke tempat yang lebih aman," kata Aditya melalui siaran pers.

BPBD Majene juga menginformasikan terjadinya longsor di tiga titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju sehingga menyebabkan akses jalan terputus.

Kemudian berdasarkan data sementara, sebanyak 62 unit rumah rusak, satu unit Puskesmas (RB) dan satu Kantor Danramil Malunda (RB) juga rusak.

"BPBD setempat sudah melakukan penanganan darurat, seperti penanganan korban luka, evakuasi, pendataan dan pendirian pos pengungsian. Kebutuhan mendesak saat ini berupa sembako, selimut dan tikar, tenda keluarga, pelayanan medis dan terpal," ungkap Aditya.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene menginformasikan warganya merasakan gempa kuat selama 5 hingga 7 detik.

Gempa yang berpusat 6 km timur laut Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) membuat para warga panik. Kepanikan membuat mereka keluar rumah.

Laporan yang diterima Pusat Pengendali Operasi BNPB pada dini hari tadi menyebutkan masyarakat masih berada di luar rumah mengantisipasi gempa susulan. Hal serupa juga dirasakan warga Kabupaten Polewali Mandar.

Berdasarkan analisis peta guncangan BMKG yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, gempa M6,2 ini memicu kekuatan guncangan IV - V MMI di Majene, III MMI di Palu, Sulawesi Tengah dan II MMI di Makasar, Sulawesi Selatan.

Baca juga:
Gempa Magnitudo 2,9 Guncang Sumenep, Ini Penjelasan BMKG

Skala Mercalli tersebut merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa.

Deskripsi BMKG pada skala V MMI menunjukkan getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

Sedangkan IV MMI, skala ini menunjukkan pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela dan pintu berderik serta dinding berbunyi.

Skala III MMI menunjukkan adanya getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

 Berikutnya II MMI, ini menunjukkan adanya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Baca juga:
Perbaikan Fasum Terdampak Gempa Bumi di Pulau Bawean Rampung

BNPB masih memantau dan berkoordinasi dengan beberapa BPBD yang terdampak guncangan gempa. Kepala BNPB Doni Monardo akan berkoordinasi dengan BPBD terdampak di lokasi bencana pada pagi ini.

 

Lihat Artikel Asli

DisclaimerBerita ini merupakan kerja sama jatimnow.com dengan Republika.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Republika.co.id