Pixel Code jatimnow.com

Lembah Dieng Pasuruan Ramai Pengunjung, Prokes Diperketat

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Moch Rois
Hand sanitizer disediakan untuk pengunjung Lembah Dieng Pasuruan
Hand sanitizer disediakan untuk pengunjung Lembah Dieng Pasuruan

jatimnow.com - Protokol kesehatan (prokes) para pengunjung wisata dadakan Lembah Dieng di Dusun Dieng, Desa Jeruk Purut, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan diawasi. Pengawasan dilakukan pemerintah desa setempat.

Sekretaris Desa Jeruk Purut, Slamet Riyadin mengatakan bahwa sebagai bentuk pencegahan pertama, selain mewajibkan semua yang ada di Lembah Dieng memakai masker, setiap pengunjung yang masuk wajib mencuci tangannya dengan hand sanitizer yang sudah disediakan.

"Karena ini Pandemi Covid-19. Selain memakai masker, para pengunjung wajib membersihkan tangan dengan hand sanitizer yang sudah disediakan warga yang berjaga di gapura masuk Lembah Dieng," ujar Slamet, Jumat (15/1/2021).

Selain aspek kesehatan, aspek keamanan dan keselamatan juga harus diperhatikan para pengunjung. Sebab di lokasi banyak jurang terjal di kanan kiri jalan yang berukuran 4 sampai 5 meter itu.

"Agar pengunjung tetap hati-hati, warga Dusun Dieng telah memberikan rambu-rambu di titik-titik mana saja yang berbahaya. Warga juga memberikan pembatas jalan, biar pengunjung aman," bebernya.

Upaya responsif juga dilakukan oleh warga, seperti patroli berkala di seputaran Lembah Dieng, untuk mengantisipasi para pengunjung yang ceroboh.

Baca juga:
Berkah Warga di Sekitar Lembah Dieng Pasuruan yang Viral

"Petugas keamanan keliling secara berkala. Khawatir, karena Lembah Dieng ini kan banyak tebing curam," tambahnya.

Sugeng menceritakan, dulunya Lembah Dieng adalah tambang galian c yang pertamakali beroperasi di Desa Jeruk Purut, milik perusahaan swasta bernama Sirtu Jaya.

Setelah aktivitas pertambangan selesai dan tidak beroperasi selama 15 tahun, warga setempat yang menyadari keindahan panorama bekas tambang itu pun meminta izin ke pihak Sirtu Jaya, agar lokasi tersebut bisa diakses masyarakat.

Baca juga:
Video: Menikmati Keindahan Lembah Dieng

"Setelah 15 tahun tidak beroperasi, warga pun meminta izin agar masyarakat bisa masuk dan menikmati pemandangan. Dan untuk teknisnya dikelola masyarakat setempat," tandasnya.