Pixel Codejatimnow.com

Waspada! Begini Ciri-ciri Paham Radikal Versi Polisi

Jenderal Tito Karnavian didampingi oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin dan Kapolrestabes Kombes Pol Rudi Setiawan saat di Mapolrestabes Surabaya
Jenderal Tito Karnavian didampingi oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin dan Kapolrestabes Kombes Pol Rudi Setiawan saat di Mapolrestabes Surabaya

jatimnow.com - Pascaledakan bom di Surabaya, banyak pelajaran penting yang bisa dipetik. Mengingat, kota seindah dan se-prural Surabaya, ternyata tidak luput dari ancaman teroris.

Paham terorisme dianggap fenomena gunung es yang mengakar kuat didalam dan hanya sedikit nampak di permukaan.

Hal itu disampaikan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian saat memberikan sambutan dalam rangka Safari Ramadhan Panglima TNI dan Kapolri bersama Forkompida, Tokoh Agama dan Prajurit TNI-Polri di Wilayah Kerja Provinsi Jawa Timur, di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (31/5/2018) petang.

"Banyak pelajaran penting yang bisa kita dapat pascaledakan bom kemarin," sebut Tito.

Poin pertama yang dimaksud Tito yaitu, ternyata kota seindah Surabaya, tidak lepas dari ancaman terorisme. Yang kedua, teroris di Surabaya, ternyata melibatkan keluarga dan anak-anak aksi bom bunuh diri yang dilakukannya.

"Jadi, ini bukan hanya soal menangkap dan mengungkap jaringannya (teroris) saja," tegas Tito.

Namun, lanjut Tito, paham radikal yang berujung terorisme ini merupakan fenomena gunung es yang harus diangkat (dikupas) hingga ke sumbernya.

Baca juga:
Angka Kecelakaan di Jatim Turun Selama Operasi Ketupat Semeru 2024

"Artinya, langkah menangkap dan mengungkap jaringannya, sama halnya memotong bagian atas gunung es saja," ungkapnya.

"Apa pertanyaan pentingnya?" tanya Tito. Menurutnya, mengapa itu terjadi dan bagaimana mengatasi agar ke depan tidak terjadi lagi? Dirinya menyampaikan bahwa semua pihak harus memberantas ideologi, paham, mainset radikalisme yang selama ini berkembang.

Nah, dari hasil analisa dan evaluasi yang dilakukan kepolisian, ideologi itu berkembang karena para penyebar ideologi berkomunikasi, menyebarkan serta belajar melalui media sosial.

"Meskipun pasukan-pasukan cyber kita sudah membendung, kami (Polri-TNI) tetap harus dibantu dan didukung semua pihak," ulasnya.

Baca juga:
Kapolda Jatim Tinjau Malam Takbir Idul Fitri di Sidoarjo, Ini Pesannya

Untuk itulah, Tito berharap agar pemerintah dan masyarakat aktif berkumpul untuk memerangi paham-paham radikal yang muncul di masyarakat.

"Saya juga sudah perintahkan kepada semua Kapolda, Kapolres serta jajaran untuk aktif melakukan monitoring bersama 3 pilar. Sehingga faham radikal bisa kita babat habis sampai akar rumputnya," tandas Tito.

Reporter: Narendra Bakrie
Editor: Arif Ardianto