Pixel Code jatimnow.com

Alphard Tabrak Lari di Surabaya Tertangkap di Sidoarjo, Mobil Dirusak

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Erwin Yohanes
Mobil Alphard yang dihentikan paksa warga usai tabrak lari./foto: Istimewa.
Mobil Alphard yang dihentikan paksa warga usai tabrak lari./foto: Istimewa.

jatimnow.com - Sebuah mobil Toyota Alphard yang terlibat tabrak lari di Surabaya, dimassa di Gedangan Sidoarjo. Akibat amukan massa, mobil mewah itu rusak parah dan pengemudinya babak belur.

Data yang didapat jatimnow.com, mobil Alphard itu bernopol L 1424 VX. Mobil itu diketahui milik Hartono Handoko, yang saat itu dikemudikannya sendirian. Hartono merupakan pria 61 tahun asal Gubeng Kertajaya 5/14, Surabaya.

"Benar, kami evakuasi pengemudi (Alphard) itu dari amukan massa di depan Markas Marinir, Gedangan Sidoarjo," sebut Kanit Laka Satlantas Polrestabes Surabaya, AKP Antara, Jumat (1/6/2018).

AKP Antara yang langsung ke TKP bersama sejumlah anggota Satlantas Polrestabes Surabaya itu langsung membawa mobil Alphard ke kantornya dan melarikan sang pengemudi ke Rumah Sakit Mitra Keluarga. "Parah sekali luka pengemudinya akibat dimassa," beber Antara.

Sejumlah anggota Satlantas Polrestabes Surabaya sendiri turut melakukan pengejaran terhadap mobil mewah itu. Sebab mobil itu terlibat tabrak lari di Jalan HR Muhammad Surabaya, Kamis (31/5/2018) pukul 22.40 WIB.

Mobil mewah itu menabrak mobil Toyota Avanza L 1118 Wib yang dikemudikan Marsudiono (49) warga Simo Gunung Baru Jaya Blok F-2/26, Surabaya.

Baca juga:
Adu Banteng Mobil Travel Vs Truk di Bangkalan, 2 Orang Luka Parah

Setelah mobilnya ditabrak, Marsudiono langsung melakukan pengejaran. Namun, Marsudiono ketinggalan jauh karena mobil Alphard itu terus menerobos lampu merah.

Sejumlah kendaraan juga mengejar bersama-sama dengan polisi. Hingga tertangkap di Gedangan sekitar pukul 23.30 Wib.

"Saat ini kami masih selidiki dan dalami penyebab tabrak lari yang dilakukan pengemudi Alphard itu," tandas Antara.

Baca juga:
Truk Fuso Seruduk Rumah Warga di Bangkalan, Sopir Diduga Mengantuk

Reporter: Narendra Bakrie

Editor: Erwin Yohanes