Pixel Code jatimnow.com

Diduga Salah Ambil Jenazah, Petugas Pemulasaran di Kota Malang Dipukul

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Achmad Titan
Tangkapan layar video yang beredar
Tangkapan layar video yang beredar

jatimnow.com - Sebuah video berisi ketegangan antara tim pemulasaraan dengan keluarga jenazah disebut terjadi di Kota Malang. Disebut pula ketegangan terjadi lantaran petugas pemulasaran keliru membawa jenazah.

Dalam video berdurasi 1 menit 58 detik itu terdengar bahwa peristiwa terjadi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kasin, Kota Malang, Kamis (28/1/2021). Pemakaman batal dilakukan lantaran jenazah yang dibawa petugas keliru.

Peti jenazah yang sudah dimasukkan ke makam akhirnya diangkat lagi. Pemakaman itu tampat melibatkan sekitar 10 petugas pemulasaran jenazah berpakaian alat pelindung diri (APD) lengkap.

Tidak lama kemudian seorang pria berbaju hitam keluar area dan berteriak-teriak. Perekam video menyebut bahw pria itu merupakan salah satu keluarga dari jenazah yang salah dibawa petugas.

"Koordinator mana? Tanggungjawab. Koordinator kok diam tadi marah-marah, kok diam woi?" kata pria berbaju hitam itu seperti didengar jatimnow.com, Jumat (29/1/2021).

Pria tersebut langsung mendatangi petugas tapi dihalangi oleh orang yang ada di sekitar, agar suasana tetap kondusif. Ketika situasi masih belum kondusif, tiba-tiba video berakhir.

Koordinator Public Safety Rescue (PSC) 119 Kota Malang, Dhana Setiawan membenarkan bila salah satu anggotanya menerima pukulan dari pihak keluarga pasien.

"Ya sekarang opname di RS (Rumah Sakit) Panti Waluyo RKZ Malang, sekarang masih menjalani perawatan karena luka memar pada wajah," jelas Dhana.

Sementara dari keterangan resmi PSC, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.45 Wib, Kamis (28/1/2021). Setelah ishoma, tim pemakaman menuju Kamar Jenazah RSSA untuk mengambil jenazah yang akan dimakamkan di TPU Sukun.

Baca juga:
Viral Temuan Jenazah di Tulungagung, Korban Pembunuhan?

Karena ada tiga jenazah yang harus dimakamkan secara bergantian, setelah menyelesaikan dua jenazah untuk dimakamkan, tim pemakaman kembali ke KM RSSA untuk memakamkan jenazah berikutnya.

Kemudian jenazah atas nama Wakid memiliki nomor antrean nomor 4 setelah pemakaman di Kedungkandang, Karang Besuki, Sukun dan Kasin. Namun, diundur menjadi antrean nomor 5 karena tim pemakaman akan menyelesaikan terlebih dahulu pemakaman jenazah di wilayah Sukun.

Menurut Dhana, sampai di sana keluarga almarhum Wakid sempat tidak terima lantaran tak sabar menunggu. Mereka sempat adu mulut dengan dua anggota pemakaman.

Setelah diizinkan oleh tim TPU pemakaman Sukun, keluarga tidak bersedia jenazah dimakamkan oleh tim. Mereka memutuskan untuk memanggil ambulans sendiri lantaran merasa sakit hati.

Baca juga:
Viral, 3 Siswi jadi Korban Bullying dari 7 Teman Sebaya di Sidoarjo

Dhana menambahkan, setelah itu Bhabinkamtibmas Bandungrejosari yaitu Aiptu Budi Setyo sekaligus penjaga kamar jenazah berusaha memediasi hingga akhirnya jenazah dibawa menuju pemakaman.

Sampai di pemakaman, salah satu anggota keluarga Wakid menyadari bahwa peti yang dibawa bukan jenazah keluarganya, melainkan jenazah atas nama Sugianto.

Tak terima, keluarga Wakid akhirnya kembali adu mulut dengan tim pemakaman hingga terjadi pemukulan.

Kata Dhana, petugas pemakaman yang menjadi korban pemakaman bernama Alfa. Petugas itu pingsan dan dilarikan ke RS untuk mendapatkan perawatan. Setelahnya, anggota tim pemakaman lainnya menuju KM RSSA untuk mengambil jenazah Wakid dan melangsungkan pemakaman.