Pixel Codejatimnow.com

Hexagon City Hadirkan Virtual Conference Terbesar Pertama di Indonesia

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Budi Sugiharto

jatimnow.com - Founding Mother Hexagon City, Septi Peni Wulandani meluncurkan ide dan gagasan 'Hexagon City Virtual Conference' yang dilaksanakan selama empat belas hari. Kegiatan itu digelar dari tanggal 8 hingga 22 Februari 2021.

Para peserta yang berpartisipasi tercatat 800 orang lebih. Mereka adalah mahasiswa kelas bunda produktif sekaligus warga Hexagon City yang dikenal dengan sebutan Hexagonia.

Hexagon City Virtual Conference adalah sebuah marketplace dari rasa ingin tahu, refleksi dan pembelajaran.

Di sini, semua Hexagonia memiliki kesempatan untuk mengambil dan memilih peran sesuai dengan passion dirinya. Kesempatan untuk menjadi diri sendiri lalu berbagi menebar manfaat.

Semua memiliki persamaan dalam mengambil peran baik sebagai pembicara maupun peserta. Modal utama Hexagonia dalam konferensi ini adalah passion dan eesponsibility, yang sekaligus menjadi semangat Hexagon City Virtual Conference yaitu:

"Mengapa kami mengklaim sebagai Virtual Conference pertama dan terbesar? Karena adanya perbedaan yang mencolok antara Hexagon City Virtual Conference dengan virtual conference yang biasa diadakan selama pandemi ini," tulisnya dalam siaran pers yang diterima redaksi, Kamis (11/2/2021).

Sudah umum setiap konferensi diatur dan dikelola oleh panitia. Dari mulai pencarian pembicara atau narasumber, lalu penyebaran undangan serta promosi.

"Sementara dalam pelaksanaan Hexagon City Virtual Conference, kami menggunakan metode Open Space Technology. Yaitu metode yang mengumpulkan orang-orang yang memiliki disiplin diri lalu melakukan aktivitas bersama dalam berkreativitas. Di sini semua orang yang terlibat akan memiliki kesempatan untuk berbagi sisi terbaik yang dimiliki oleh masing-masing individu," lanjut dia.

Baca juga:
Honda Brio Virtual Modification IV Digelar, Ikutan Yuukk...

Semua orang sama diberi kesempatan sebagai pembicara dan pembelajar. Memberikan ilmu sebagai pembicara dan menyimak sebagai partisipan. Selain pembicara, partisipan dibagi dalam tiga kategori sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.

"Metode Open Space Technology ini kami gunakan dalam konsep Virtual Conference sehingga para calon pembicara melakukan persiapan secara mandiri. Pengelola kota hanya bertugas menyediakan perangkat media serta aturan dasar dalam mempromosikan program mereka agar tidak melanggar Code of Conduct Hexagon City," katanya.

Langkah awal yang harus para calon pembicara lakukan adalah mengisi formulir pendaftaran secara online sekaligus memilih slot waktu dan platform media yang sudah disediakan.

Semua program berdurasi sama, satu jam. Sehingga para peserta konferensi tahu bahwa pada jam yang sama sedang berlangsung enam program interaktif. Mereka tinggal melihat jadwal yang terpampang dengan informasi lengkap.

Baca juga:
Tingkatkan Kenyamanan Konsumen, Hammer Club Luncurkan Aplikasi Belanja

Nama pembicara, topik, highlight dari materi yang disampaikan, serta media yang digunakan. Semua program terbuka untuk umum. Platform media yang akan digunakan adalah Fanpage, YouTube, Radio, Zoom, Instagram, WhatsApp serta Telegram.

Pada hari pertama Virtual Conference dibuka, sudah ada lebih dari 100 pembicara yang mendaftar. Topik sangat beragam mengingat background yang dimiliki oleh Hexagonia.

Ibu rumah tangga, praktisi homeschool, praktisi sustainable living, dokter, dosen, counsellor, guru, kepala sekolah, penulis, fotografer, mahasiswa pasca sarjana dan banyak lagi.

"Sesuai dengan konsepnya, virtual, netizen bisa menemukan jadwal di timeline facebook. Karena setiap Hexagonia adalah ambassador Hexagon City. Mereka akan posting jadwal yang sudah dilengkapi dengan tombol bergabung pada program yang diminati. Seperti yang tertera di akhir artikel ini," tandasnya sambil menyebut domisili pembicara tersebar dari Aceh hingga Papua, juga dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Jepang, Timur Tengah, Eropa serta Amerika.