Pixel Code jatimnow.com

Santunan Dihapus, Harapan Ahli Waris Korban Covid-19 di Surabaya Pupus

Editor : Sandhi Nurhartanto  
foto: freepik.com
foto: freepik.com

jatimnow.com - Dea Winnie (27), warga Gubeng, Kota Surabaya yang telah ditinggalkan 4 keluarganya harus gigit jari mendengar kabar penghapusan santunan bagi korban meninggal akibat Virus Covid-19 oleh pihak Kementerian Sosial (Kemensos) RI.

Ia mengaku cukup terpukul atas penghapusan dana santunan kematian akibat Covid-19.

"Jadi ibaratnya sudah dikasih harapan, ternyata sekarang jadi harapan kosong," katanya kepada redaksi, Rabu (24/2/2021).

Menurutnya, dirinya telah menaruh harapan lebih agar mendapatkan program santunan tersebut. Mengingat, ayah, ibu, kakak keponakannya meninggal dunia akibat Covid-19.

"Harapanku semoga gak jadi dibatalkan ya. Karena kami para keluarga juga merasa terbantu kalau ada santunan itu," harapnya.

Ia menceritakan, saat melakukan pengajuan santunan, dirinya mendapat beragam kesulitan karena terdapat salah ketik nama di akta kematian ditambah durasi penerbitan yang lama.

"Kemarin akta kematian keluargaku lama banget keluarnya, sebulan lebih. Terus begitu keluar ternyata salah nama, jadi harus urus lagi harus nunggu lagi," jelasnya

"Udah urus ini itu juga selama ini yang salah satunya untuk melengkapi syarat santunan itu. Terus juga harus urus keterangan ahli waris di pengadilan. Makan waktu juga," sambungnya.

Kemensos dalam Surat Edaran (SE) bernomor 150/3.2/BS.01.02/02/2021 tertanggal 18 Februari 2021 yang ditandatangani Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Kemensos, Sunarti menetapkan jika santunan telah dihapus.

Baca juga:
Kisruh Harta Warisan, PN Surabaya Kabulkan Gugatan Warsono Adi Hardi

Sejak 4 keluarganya meninggal, Winnie juga mengaku tidak pernah mendapat bantuan apapun dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

"Gak pernah," tegasnya.

Winnie merupakan ahli waris yang telah ditinggalkan 4 orang keluarganya akibat Covid-19 beberapa waktu lalu.

Yang pertama ayahnya yang bernama Gatot Soehardono (68), meninggal pada 30 Mei 2020 pukul 7.30 Wib di salah satu rumah sakit di Surabaya selatan.

Kedua, calon keponakannya di dalam kandungan yang berusia 8 bulan dari kakaknya Debby Kusumawardhani (34). Janin itu dimakamkan pada 30 Mei pukul 18.00 Wib.

Baca juga:
2137 Ahli Waris Korban Covid-19 Telah Terima Dana Santunan dari Pemprov Jatim

Sedangkan 31 Mei, kakak pertamanya yang bernama Debby meninggal dunia pada pukul 01.50 Wib dan dimakamkan juga di Makam Keputih Surabaya.

Dua hari kemudian, mamanya Christina Sri Winarsih (60) juga meninggal dunia di rumah sakit yang sama pada pukul 14.30 Wib.

 

Reporter: Ni'am Kurniawan