Pixel Codejatimnow.com

Pandemi Covid-19

82 SD-SMP di Kota Mojokerto Gelar Pembelajaran Tatap Muka Serentak

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Achmad Supriyadi

jatimnow.com - Sebanyak 82 sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Mojokerto mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) di masa Pandemi Covid-19.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi Ketua DPRD Sunarto serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Amin Wachid meninjau sekolah tatap muka di beberapa SD dan SMP untuk memastikan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan protokol kesehatan ketat.

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka SD dan SMP di Kota Mojokerto Dimulai Maret

"Ada 52 SD negeri dan 11 SD swasta, serta 9 SMP Negeri dan 10 SMP swasta yang serentak mengadakan pembelajaran tatap muka," kata Ika Puspitasari dalam siaran pers yang diterima redaksi, Selasa (2/3/2021).

Ning Ita sapaan akrab wali kota menjelaskan, ruang kelas hanya boleh diisi maksimal 50 persen sesuai Perwali 55 Tahun 2020.

"Karena itulah, makanya ada sesi 1 dan sesi 2. Dimana, antara sesi 1 dan sesi 2 ini, mereka tidak dipertemukan. Sehingga tidak terjadi kerumunan," paparnya.

Menurutnya, pembelajaran secara tatap muka perlu segera dilaksanakan karena sudah menjelang akhir tahun pembelajaran.

Baca juga:
Hari Pertama Pembelajaran Tatap Muka di Lamongan, Pelajar Pulang Pagi

"Ini kesempatannya sangat terbatas hanya kurang lebih 6 minggu anak-anak bisa mengikuti pembelajaran. Waktu singkat ini saya berharap bisa manfaat sebelum ujian kenaikan kelas," ungkapnya.

Terkait ada orang tua siswa yang tidak memberikan izin anaknya mengikuti pembelajaran secara tatap muka, wali kota menyebut tidak ada masalah karena menurutnya orang tua siswa yang paham kondisi anaknya.

"Ini kan orang tua yang bisa mempertimbangkan karena ada penyakit bawaan dan seterusnya. Maka, orang tualah diberi kewenangan untuk mengizinkan atau tidak mengizinkan,” paparnya.

"Protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau handsanitizer, menjaga jarak dan menghindari kerumunan harus benar-benar diperhatikan. Sehingga, para siswa bisa belajar dengan nyaman serta seluruh instruksi sebagai pedoman bersama dalam melaksanakan protokol Kesehatan," pesannya.

Baca juga:
Pelaksanaan PTM di Kota Batu Masih Belum Jelas, Ini Alasannya

Sementara siswa kelas IV SDN Gedongan 1 Cahya Dewi mengatakan, dirinya merasa senang bisa belajar langsung di kelas dan bisa bertemu dengan guru serta bisa bertemu dengan teman.

"Kalau di sekolah bisa ketemu teman, dijelaskannya lebih jelas, jadi lebih menangkap pelajarannya. Semoga bisa belajar terus di kelas meski harus pakai masker dan faceshild," kata Cahya Dewi.