Pixel Codejatimnow.com

Antrean Peserta Vaksinasi BUMN di Surabaya Membludak, Panitia Disebut Tak Siap

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Ni'am Kurniawan
Antrean peserta vaksinasi BUMN di Basement Grand City, Surabaya membludak pada pukul 16.41 Wib, Selasa (30/3/2021) - Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com
Antrean peserta vaksinasi BUMN di Basement Grand City, Surabaya membludak pada pukul 16.41 Wib, Selasa (30/3/2021) - Foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com

jatimnow.com - Membludaknya antrean peserta di Basement Grand City, Surabaya, pada hari ketiga Sentra Vaksinasi BUMN digelar dianggap sebagai bentuk ketidaksiapan panitia.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Anwar Sadad. Katanya, hal itu sebagai pukulan bagi pemerintah di tengah upaya mereka melakukan sosialisasi agar masyarakat menerapkan protokol kesehatan (prokes) untuk menghindari penyebaran Covid-19.

"Kan bisa diatur. Misalnya berapa targetnya sehari, yang lewat sistem online berapa, lalu yang offline berapa. Nah ini kan nampak kalau panitia tidak siap," ujar Anwar Sadad kepada jatimnow.com, Rabu (31/3/2021).

Pria yang kini menjabat Pelaksana Tugas (Plt) DPD Partai Gerindra Jawa Timur itu juga menyebut, dengan kejadian itu, upaya positif pemerintah memudahkan vaksinasi secara nasional tidak dibarengi dengan proses yang matang.

Dia pun menilai, membludaknya peserta vaksinasi di Sentra Vaksinasi BUMN itu merupakan kesalahan panitia. Dimulai dari manajemen pengelolaan tempat hingga pemberian jadwal terhadap institusi yang kurang akurat.

"Kita tahu bahwa animo masyarakat kan cukup besar. Nah ini seharusnya dibarengi dengan pengaturan antrean yang tidak membahayakan, dalam tanda kutip, apalagi sampai menyebabkan konsentrasi massa dalam jumlah besar yang diakibatkan karena kurang rapinya sistem pendaftaran," tutur dia.

Baca juga: 

"Menurut saya ya harus diatur lah. Pengaturannya itu bisa misalnya melalui pendaftaran online," sambungnya.

Baca juga:
Langgar Prokes, Vaksinasi Massal di Grand City Diminta Dievaluasi Menyeluruh

Anwar Sadad meminta kepada pemerintah maupun tenaga kesehatan (nakes) untuk tetap melakukan pekerjaan sewajarnya. Sehingga upaya vaksinasi yang dilakukan, tidak menimbulkan klaster baru.

"Diukur di titik kemampuan tenaga kesehatan. Saya kira ini jangan sampai memberikan tugas di luar dari kemampuan nakes. Jangan sampai kita ini menyelesaikan masalah, tapi kemudian menimbulkan masalah yang lain," tegasnya.

Dia juga meminta kepada panitia lebih serius, sehingga kasus membludaknya peserta vaksin di Sentra Vaksinasi BUMN yang digelar di Grand City tersebut tidak terulang lagi.

"Saya berharap dikemudian hari, diaturlah itu, supaya tidak membahayakan orang, membahayakan warga, membahayakan tenaga kesehatan," harapnya.

Baca juga:
Sempat Membludak, Antrean Peserta Vaksinasi BUMN di Surabaya Akhirnya Tertib

Membludaknya antrean peserta vaksin itu terpantau jatimnow.com sekitar pukul 16.41 Wib, Selasa (30/3/2021). Para pegawai BUMN dari berbagai daerah di Jatim itu berkerumun tanpa menjaga jarak di Basement Grand City, tempat Sentra Vaksinasi BUMN digelar.

Selain kepada karyawan BUMN, vaksinasi ini juga menyasar para lansia, direntan umur 60 tahun ke atas. Vaksinasinasi gratis itu dibuka Menteri BUMN Erick Tohir didampingi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kali pada Minggu (28/3/2021).