Pixel Codejatimnow.com

Lukisan Pertama untuk Institut Marhaen dan Bandung Bersejarah di Untag Surabaya

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Farizal Tito

jatimnow.com - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menjadi tuan rumah dalam ‘Syukuran Lukisan Pertama untuk Institut Marhaen dan Bandung Bersejarah’.

Ketua Pelaksana Nuniek Silalahi memaparkan kegiatan yang diinisiasi oleh Institut Marhaen tersebut bertujuan untuk melestarikan sejarah dan mensosialisasikan ajaran Bung Karno.

"Ceritanya ada Kang Marhaen yang memberi inspirasi kepada Bung Karno sehingga menamakan Teori Perjuangan Anti Kemiskinan (teori perjuangan kemerdekaannya) Marheinisme," jelas Nuniek Silalahi, Selasa (6/4/2021).

"Dia ini (Kang Marhaen) sebagai rakyat Indonesia yang miskin padahal punya sawah, punya sapi, punya cangkul. Tapi miskin, karena dimiskinkan oleh sistem penjajahan. Oleh karena itu penjajahannya harus diberhentikan," imbuhnya.

Wali Kota Eri Cahyadi dalam sambutannya mengaku sangat mengapresiasi lukisan karya Sudiyanto Pandji Wiryoatmodjo itu.

Baca juga:
Budayawan Kota Batu Minta Maaf Sudutkan Institusi Kepolisian dan Tentara dalam Orasi

Menurutnya lukisan tersebut sangat menginspirasi gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia demi kesejahteraan bangsa Indonesia.

Eri yang juga Alumni Magister Teknik Sipil Untag Surabaya ini berpesan agar warga Kota Pahlawan bisa mewarisi keikhlasan Bung Karno dalam memimpin.

"Melukis ini sangat sulit karena melukis Bung Karno butuh ketulusan hati dan menunjukkan kecerdasan superior sebagai bapak bangsa," ujar Eri Cahyadi.

Baca juga:
Untag Surabaya Rawat Pemikiran Bung Karno Melalui Seminar Nasional Kebangsaan

Pendiri Institut Marhaen, Jacobus Kamarlo Mayongpadang mengatakan lukisan ini penting karena menggambarkan titik awal pergerakan kemerdekaan Indonesia yakni kemerdekaan dimulai dari tengah sawah. Pada pertemuan (dengan Kang Marhaen) itu Bung Karno memutuskan Indonesia harus merdeka.

"Esensi kemerdekaan Indonesia, untuk meningkatkan taraf hidup orang Indonesia. Karena Bung Karno tidak tahan melihat nasib orang di sawah, membantu Marhaen untuk meningkatkan taraf hidupnya. Inilah esensi kemerdekaan," katanya.