jatimnow.com - Rehab atas kerusakan gedung SMP Negeri 2 Sambit Ponorogo akhirnya gagal, karena adanya rekofusing anggaran untuk penanganan Covid-19. Para guru dan pegawai di sekolah itu terpaksa tetap mengungsi ke ruang lain.
Ruang guru dan ruang tata usaha di SMPN 2 Sambit itu rusak parah. Atap, kuda-kuda hingga plafon banyak yang jebol.
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Ponorogo, Soiran menyebut, perbaikan ruang guru dan ruang tata usaha (TU) sudah direncanakan dengan sumber dana dari Dana Alokasi Umum (DAU) APBD 2021.
"Karena ada rekofusing akhirnya ter-cancel. Ada lima sekolah yang terkena dampak rekofusing. Paling parah memang SMPN 2 Sambit. Lainnya hanya pembangunan talud," ujar Soiran, Jumat (9/4/2021).
Salah satu atap gedung di SMPN 2 Sambit, Ponorogo yang rusak
Baca juga:
Atap Bangunan SMPN di Trenggalek Rusak, Guru Mengungsi ke Aula
Soiran menyebut, dana DAU untuk pembangunan talud dan perbaikan sekolah berkisar Rp 1,2 miliar. Namun akibat adanya rekofusing, rencana itu tidak terlaksana.
"Para guru dan pegawai di SMPN 2 Sambit bekerja menggunakan ruang kelas di sana. Kebetulan saat pembelajaran tatap muka saat ini, kehadiran dalam kelas hanya 30 persen," paparnya.
Baca juga:
KA Pandalungan Anjlok, Wabup Janji Renovasi
Sementara, lanjut Soiran, untuk 30 sekolah yang masuk dalam perbaikan menggunakan anggaran pemerintah pusat, masih aman.
"Yang 30 sekolah itu aman. Dananya ada Rp 8 miliar. Mei atau Juni (2021) mulai realisasi," tegasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-34524-ruang-guru-dan-tu-smpn-2-sambit-ponorogo-gagal-direhab