jatimnow.com - Pengrajin tas anyaman plastik di Ponorogo mengalami peningkatan usaha meski di tengah Pandemi Covid-19. Salah satunya adalah Sulamti.
Bersama suaminya yang bernama Sugeng, Sulamti membuat tas anyaman plastik di rumahnya yang berada di Desa Campursari, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo sejak 15 tahun lalu.
"Dua tahun ini permintaan mengalami peningkatan. Saya memulai usaha dari 2006, berarti sudah 15 tahun," kata Sulamti, Sabtu (24/4/2021).
Sulamti juga mempekerjakan pengrajin di sekitar rumahnya. Ada sekitar 60 pengrajin yang memberikan tas anyaman yang sudah jadi kepada dirinya untuk dijualkan.
"Bahannya dari saya. Harganya di pasaran dari Rp 20 ribu hingga Rp 100 ribuan," ujar ibu dengan 2 anak ini.
Untuk membuat satu tas anyaman plastik, ia menyebut jika sudah mahir hanya perlu waktu satu jam saja. Dengan estimasi menganyam 15 menit, mengunci 10 menit dan membuat tali atau cantolan 30 menit.
Untuk ukuran, yang paling kecil memiliki panjang 33 sentimeter, lebar 11 sentimeter dan tinggi 20 sentimeter. Bahan bakunya bukan per meter melainkan berat.
"Bahan baku kecil 1.5 ons, sedang 4 ons, besar 0.5 kilogram dan paling besar 7 kilogram," paparnya.
Saat ini, permintaan tas platik mengalami peningkatan. Ia menyebut tidak hanya memenuhi permintaan di Ponorogo saja tetapi juga mengirim ke Kediri, Banyuwangi, Ngawi, Madiun.
"Untuk luar Jatim yaitu Kendal, Rembang, Yogya, Bekasi, Tangerang dan Jakarta Pusat. Sedangkan untuk luar Jawa yaitu ke Makasar, Lampung, dan Tarakan serta Bali," terang dia.
Baca juga:
Harga Bahan Pokok di Pasar Ponorogo Naik jelang Nataru
Ia menceritakan, usaha tas anyaman plastik ini bukan turun menurun. Namun dirinya belajar secara otodidak kepada para tetangganya untuk membuat tas anyaman.
"Setelah bisa, saya tularkan ke lingkungan dan saudara. Banyak yang mau belajar," lanjutnya.
Tas anyaman plastik ini juga mendapat perhatian dari Pemkab Ponorogo. Wabup Lisdyarita mengaku juga memakai tas anyaman plastik untuk kegiatannya.
"Saya belum menyuruh atau mewajibkan PNS memakai tas ini. Namun sudah memulainya dari saya pribadi dan bu bupati. Kami sudah memakai ini," katanya.
Rupanya, kebiasaan itu diikuti oleh PNS. Ia menyebut telah banyak melihat PNS yang memakai tas anyaman plastik.
Baca juga:
UMK Ponorogo Diusulkan jadi Rp2.380.646
Selain itu, Lisdyarita juga mengaku selalu menghadiahkan tas anyaman bagi tamu yang berkunjung ke Ponorogo. Misalnya istri Wagub Jatim, Arumi Bachsin dan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Ia menyebut, pemberian itu agar Sulatmi diharapkan dapat terus mengembangkan kreasinya membuat tas anyaman.
"Menambah kegiatan ibu-ibu, tentu membangkitkan ekonomi Ponorogo bisa bangkit," pungkasnya.