jatimnow.com - Suasana duka menyelimuti rumah Lettu Imam Adi Komaruddin di Desa Semare, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan.
Lettu Imam adalah salah satu awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang dinyatakan gugur dalam operasi latihan di perairan sisi utara Pulau Bali.
"Saya tahunya ada kabar kalau dinyatakan gugur itu bakda Salat Maghrib, Minggu (25/4). Yang ngasih tahu tetangga. Saya ndak ngerti kalau sore ada pers rilis dari panglima. Saya langsung cek di tv, ternyata benar," kata Edi Sujianto, orang tua Lettu Imam Adi Komaruddin, Senin (26/4/2021).
Ia menyebut, ketika banyak orang bertakziah, istrinya sempat kebingungan karena masih tidak percaya jika anak pertamanya dinyatakan telah gugur.
"Setelah orang-orang datang ke rumah telah pulang, semua pintu langsung saya tutup. Saya khawatir, yang datang semakin malam semakin banyak dan istri saya semakin syok," ujarnya.
Saat ini kesedihan ibu Lettu Imam terlihat sedikit sudah mereda dan mulai terbuka menerima kedatangan tamu yang bertakziah.
Baca juga:
Kenang Gugurnya 53 Kru KRI Nanggala-402, TNI AL Bangun Monumen Kapal Selam
"Saat ini sudah mendingan ibunya. Tapi ya yang namanya orang tua, perasaan tidak terima ini masih ada," ungkapnya.
Edi menegaskan jika pihak keluarga saat ini masih berkeyakinan jika Lettu Imam masih selamat dalam peristiwa tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 yang ditemukan dalam kondisi terbelah tiga.
"Ketika Panglima menyatakan gugur, kami hanya bisa pasrah. Tapi firasat kami, Insya Allah masih selamat. Semoga masih ada keajaiban," ungkapnya.
Baca juga:
Pelindo Bersatu Berikan Tali Asih Bagi Keluarga KRI Nanggala-402
Edi mengaku jika sampai saat ini terus memantau proses evakuasi KRI Nanggala-402 yang dilakukan TNI. Namun hingga sampai saat ini, belum ada kabar baru yang ia terima.
"Masih belum ada kabar dari Mabes TNI. Besok rencananya saya ke Surabaya, menjenguk cucu saya," tandasnya.