Pixel Code jatimnow.com

Kembali ke Puncak Gunung Lawu untuk Membuka Warung, Mbok Yem Kini Ditandu

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Mita Kusuma
Tangkapan layar video postingan akun Facebook Bayu Aji AE
Tangkapan layar video postingan akun Facebook Bayu Aji AE

jatimnow.com - Mbok Wakiyem (Yem), satu-satunya pemilik warung di puncak Gunung Lawu kembali membuka dagangannya pascalebaran Idul Fitri 2021. Namun untuk sampai di puncak, nenek berusia 62 tahun itu harus ditandu.

Selama lebaran Idul Fitri 2021, Mbok Yem kembali ke kampung halamannya Dukuh Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan selama dua pekan, untuk bersilaturahmi dengan keluarga dan tetangganya.

Proses menandu Mbok Yem ke puncak Gunung Lawu itu terlihat dalam sebuah video berdurasi 15 detik yang diunggah akun Facebook Bayu Aji AE. Tampak Mbok Yem yang mengenakan setelan baju warna hitam dan kerudung merah itu ditandu oleh empat orang.

"Mbok Yem naik Gunung Lawu lagi lur. Monggo mampir warungnya yang Hoby naik Puncak Lawu," tulis akun tersebut seperti dilihat jatimnow.com, Jumat (21/5/2021).

Video yang diposting pukul 03.00 Wib, Jumat (21/5/2021) itu sudah ditangapi 1.241 netizen dan mendapat 84 komentar. Sejumlah warganet menyebut bahwa Mbok Yem merupakan petualang tangguh. Mereka juga mendoakan agar Mbok Yem sehat dan panjang umur.

Saiful Gimbal, salah satu keluarga Mbok Yem menyebut bahwa Mbok Yem kembali ke puncak Gunung Lawu pada Kamis (20/5/2021).

Baca juga:
Madhang Kemringet, Warung Makan Kekinian di Lamongan Cetuskan Ide Kaki Enam

"Kemarin libur dua minggu untuk lebaran di rumah. Berangkat kembali ke puncak Lawu kemarin," ujar Gimbal saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Gimbal menambahkan, biasanya Mbok Yem selalu jalan kaki untuk kembali ke puncak Gunung Lawu. Namun kini, stamina Mbok Yem mulai menurun.

"Tahun kemarin minta digendongnya dari pos dua karena sudah lelah," tambahnya.

Baca juga:
Begini Nikmatnya Gado-gado Warung Sepur Racikan Warga Gelam Sidoarjo

Gimbal melanjutkan, untuk tahun ini, Mbok Yem kembali ke puncak Gunung Lawu dengan minta ditandu. Dan tandu dari bambu memang sudah disiapkan dari rumah dengan membawa 8 anggota keluarga dan tetangga.

"Tandu disiapin dari rumah. Yang menandu ada 8 orang dari saudara dan tetanngga di sini," ungkap Gimbal.