jatimnow.com - Video yang memperlihatkan supir truk enggan untuk minggir dan memberikan jalan kepada rombongan kendaraan pengangkut Alutsista Batalion Arhanud 1 Kostrad Jakarta di Jalan Raya Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang menjadi viral di media sosial (medsos).
"Aku gak bakal minggir, panggah tak du (tetap saya adu) ayo. Saya muatan berat, tidak akan minggir," kata supir truk yang tidak diketahui namanya saat redaksi jatimnow.com melihat video berdurasi 2.24 menit itu.
Masyarakat yang melihat postingan video tersebut di medsos pun menyayangkan aksi supir truk tersebut. Meski posisi truk berada di lajur jalan yang benar, tapi kata-kata yang dilontarkan dalam rekaman videonya disebut menantang aparat keamanan negara.
"Posisi truknya bener, cuman penyampaiannya yang kurang ajar," tulis akun @firliiard di Instagram.
"Mungkin muatan truknya berat, kalau mundur mungkin di belakangnya juga masih banyak mobil, kalau ke kiri takut as roda patah karena mobil miring. Nadanya sang supir mungkin salah," timpal @Riyantosr.adi.
Kasat Lantas Polres Lumajang, AKP Bayu Halim Nugroho saat dikonfirmasi membenarkan jika peristiwa yang ada di video viral itu terjadi di wilayah hukumnya.
"Benar itu di Lumajang, sekitar seminggu yang lalu. Sudah dihandle sama teman-teman anggota TNI juga. Karena ini tidak ada pelanggaran, cuma masalah etika berlalu lintas saja pengemudi itu," jelas AKP Bayu Halim N, Senin (7/6/2021).
Dari informasi petugas, saat rombongan pengangkut alutsista lewat di Jalan Raya Lumajang, kondisi arus lalu lintas tengah padat karena bertepatan di akhir pekan.
Baca juga:
Viral Temuan Jenazah di Tulungagung, Korban Pembunuhan?
Rombongan yang mengangkut alutsista itu melawan arus untuk menghindari kemacetan.
Di sisi lain, pengemudi truk dengan muatan berat dinilai kurang bersabar saat berhadapan dengan rombongan pengangkut alutsista negara tersebut dan enggan untuk mundur.
"Dia (pemgemudi truk) kan seharusnya tahu prioritas kendaraan yang harus dikawal. Katanya dia cuma emosi saja dan sudah buat klarifikasi di media sosial," ungkapnya.
Bayu mengatakan jika personil Satlantas Polres Lumajang dan Kodim Lumajang ikut melakukan pengawalan rombongan kendaraan alutsista tersebut.
Baca juga:
Viral, 3 Siswi jadi Korban Bullying dari 7 Teman Sebaya di Sidoarjo
Sebab rombongan kendaraan bermuatan senjata berat itu memiliki tingkat kerawanan yang tinggi dan butuh perhatian kusus.
"Kita saat itu juga ikut mengawal. Itu kendaraan muatan senjata yang berat, ya intinya kan tingkat kerawanannya tinggi, butuh perhatian khusus," lanjutnya.
Bayu mengimbau agar masyarakat memahami prioritas kendaraan di jalan raya. Terutama yang menggunakan rotator dan sirine seperti kendaraan ambulans, rangkaian kendaraan TNI dan kegiatan pengawalan VVIP.
"Masyarakat harus paham tentang prioritas kendaraan, terutama yang menggunakan rotator dan sirine. Itu ada klasifikasinya dan ada aturannya. Mulai dari mobil ambulans, rangkaian kendaraan TNI, kegiatan pengawalan VVIP, itu kan sudah jelas," tandasnya.