Pixel Codejatimnow.com

Opini

Mengoptimalkan Pembelajaran Melalui Penggunaan Teknologi Digital

Editor : Sandhi Nurhartanto  
Nuniek Fahriani
Nuniek Fahriani

jatimnow.com - Berbagai upaya ditempuh pemerintah Indonesia untuk menekan penyebaran virus covid-19 sehingga mayoritas kegiatan di beberapa lembaga baik formal maupun non formal, lebih banyak dilakukan secara jarak jauh (daring), tak terkecuali lembaga pendidikan.

Langkah ini ditempuh untuk menghindari kerumunan yang merupakan salah satu penyebab utama penyebarannya.

Lembaga pendidikan termasuk sekolah mau tidak mau harus beradapatasi, Masa Pandemi Covid-19 membuat pola pendidikan berubah.

Semula proses belajar mengajar dilakukan dengan tatap muka. Tetapi kini, proses belajar mengajar dilakukan secara jarak jauh dengan memanfaatkan jaringan internet, serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Pembelajaran jarak jauh (PJJ) menjadi proses pendidikan di tanah air ke arah digitalisasi. Penerapan pembelajaran jarak jauh (daring) ini tentu menuntut kesiapan berbagai pihak, baik dari pihak sekolah, pemangku jabatan, dan pihak peserta didik itu sendiri.

Di samping disiplin pribadi untuk belajar secara mandiri, ada fasilitas dan sumber daya yang mesti disediakan.

Perubahan itu tentunya tidak hanya pada proses digitalisasi saja. Tetapi ada harapan besar untuk peserta didik yaitu bagaimana model pembelajaran jarak jauh (PJJ) memberikan dampak positif baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap.

Dampak terhadap implementasi pembelajaran daring di sekolah dapat terlaksana dengan cukup baik apabila adanya kerjasama antara tenaga pengajar, peserta didik, dan orang tua.

Digitalisasi pendidikan kemungkinan masih akan terus berlanjut, meski nantinya akan dikolaborasikan dengan sistem tatap muka (luring).

Teknologi digital mempunyai dampak positif dan negatif, sikap harus membimbing, mengarahkan dan mengawasi menjadi bagian penting dalam proses pendampingan pembelajaran.

Peranan dari sinergitas kerjasama antara tenaga pengajar, peserta didik, dan orang tua di era digital ini adalah :

Penguatan Karakter

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Didasari oleh nilai-nilai Pancasila sebagai karakter bangsa. Karakter yang baik berisi pikiran-pikiran dan kebiasaan-kebiasaan untuk mengetahui hal-hal baik, menginginkan kebaikan, dan melakukan kebaikan.

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) terdapat lima nilai karakter utama yang bersumber dari Pancasila, yaitu religius, nasionalisme, integritas, kemandirian, dan kegotongroyongan, agar sistem pendidikan nasional mengedepankan nilai-nilai keTuhanan yang berkarakter kuat dan berakhlak mulia serta unggul dalam inovasi dan teknologi yang pada gilirannya akan memiliki karakter baik (good character).

Penguasaan Keterampilan Teknologi Digital

Untuk mendukung kesuksesan di era digital diperlukan basis keterampilan dalam era digital antara lain, keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, berkomunikasi, dan kolaborasi. Kompetensi meliputi keterampilan berinteraksi, berbagi, terlibat, dan bekerja sama melalui teknologi digital.

Kompetensi digital erat kaitannya dengan kecakapan pendidik, peserta didik dan orang tua dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi berdasarkan kaidah dengan menyadari implikasinya terhadap metodologi pendidikan dalam etika dunia digital.

Sosialisasi dalam penggunaan teknologi digital dalam kebutuhan sekolah jarak jauh diperlukan untuk para orang tua murid, sebagai pengetahuan dan pendampingan terhadap anak terkait penggunaan teknologi digital secara positif.

Pentingnya Literasi Digital

Baca juga:
Pentingnya Growth Mindset bagi Humas

Terdapat kompetensi informasi dan literasi data. Kompetensi itu meliputi kemampuan mencari, memilih, memilah, menyeleksi, mengevaluasi, dan mengelola data dan informasi. memecahkan dan mengatasi persoalan secara teknis, mampu mengidentifikasi kebutuhan dan respons teknologi yang diperlukan, kreativitas dalam penggunaan teknologi digital, serta mampu mengidentifikasi kekurangan teknologi digital.

Selain itu juga memanfaatkan teknologi digital, menuangkan ide kreatif , menelaah informasi dan berfikir kritis. Diperlukan kolaborasi dan komunikasi antara tenaga pengajar, peserta didik, dan orang tua.

Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal

Pesatnya perkembangan teknologi memang harus diimbangi dengan kearifan lokal, dengan menyinergikan keduanya. Pendidikan tidak bisa dilepaskan dari suatu kebudayaan yang terdapat dalam suatu masyarakat.

Pendidikan tidak hanya menjadi sarana transfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik, tetapi juga menumbuhkan sikap cinta terhadap budaya sendiri.

Menjadi sebuah kesempatan ketika pemanfaatan teknologi juga menjadi bagian penting dalam proses pengenalan pendidikan berbasis kearifan lokal, dimana peranan teknologi juga mendominasi dalam keberlangsungn kebudayaan itu sendiri.

Kearifan lokal merupakan gagasan yang timbul dan berkembang secara terus-menerus di dalam sebuah masyarakat berupa adat istiadat, nilai, tata aturan/norma, budaya, bahasa, kepercayaan, dan kebiasaan sehari-hari.sehingga penempatan teknologi juga harus pada tempatnya. Teknologi digital bisa menjadi media melestarikan potensi budaya didunia pendidikan di Indonesia.

Pandemi Covid-19 telah memberikan gambaran atas kelangsungan dunia pendidikan melalui bantuan teknologi.

Namun, teknologi tetap tidak dapat menggantikan peran guru, dan interaksi belajar antara pelajar dan pengajar sebab edukasi bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan tetapi juga tentang interaksi sosial, kerja sama, serta kompetensi.

Baca juga:
Blended Learning Stikosa-AWS, Misi Pendidikan Tinggi Berstandar Internasional

Situasi pandemi ini menjadi tantangan tersendiri bagi kreativitas setiap individu dalam menggunakan teknologi untuk mengembangkan dunia pendidikan. Panduan dan regulasi terkait implementasi program pendidikan juga menjadi dasar dalam pelaksanaan tata kerja didunia pendidikan.

Di era berbasis digital seperti saat ini, peran orang tua juga diperlukan mengetahui teknologi pembelajaran jarak jauh yang bisa mengoptimalkan kegiatan belajar anak di rumah. Sinergitas program pendidikan dan regulasi proses belajar mengajar menjadi simbiosis mutualisme.

 

Nuniek Fahriani

Dosen Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surabaya

Dewan Pendidikan Kota Surabaya 2020-2025

 

*jatimnow.com tidak bertanggung jawab atas isi opini. Opini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis yang seperti diatur dalam UU ITE