Pixel Codejatimnow.com

Haul Bung Karno, Anwar Sadad: Kita Harus Warisi Spirit Beliau

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Ni'am Kurniawan
Wakil Ketua DPRD Jatim, Anwar Sadad
Wakil Ketua DPRD Jatim, Anwar Sadad

jatimnow.com - Setiap tanggal 21 Juni, rakyat Indonesia memperingati Haul Bung Karno. Sang Proklamator wafat pada 21 Juni 1970 atau 51 tahun lalu.

Meski kepergiannya sudah lima dekade, Bung Karno tetap menempati ruang istimewa di hati bangsa ini. Bahkan nilai-nilai ajarannya menjadi nilai dasar di beberapa organisasi.

Wakil Ketua DPRD Jatim, Anwar Sadad menyebut bahwa Presiden Pertama RI itu merupakan konsolidator bagi tokoh-tokoh pendiri negara ini, bahkan bagi elemen bangsa lainnya.

"Hanya tokoh dengan kharisma yang kuat seperti Bung Karno yang mampu meredam semua perbedaan pemikiran dan gagasan, menyatukannya dalam ide Pancasila," ungkap Sadad saat menjadi narasumber dalam dialog di salah satu stasiun televisi, Minggu (20/6/2021).

Bagi Politikus Partai Gerindra ini menambahkan, masa paling krusial adalah masa-masa menjelang kemerdekaan. Karena setelah bersatu berjuang melawan imperialis, para tokoh bangsa berdebat keras dalam Sidang-sidang BPUPKI maupun PPKI untuk membentuk negara baru Indonesia.

Dalam sidang-sidang itu banyak pikiran dan gagasan yang saling bertentangan. Bung Karno menunjukkan ketokohan dan kharismanya yang tinggi mempersatukan perbedaan pikiran dan gagasan.

Baca juga:
DPRD Ingin Haul Bung Karno Jadi Agenda Tahunan Pemkot Surabaya

Plt Ketua DPD Partai Gerindra Jatim ini menilai bahwa kebesaran hati para pendiri negara untuk mempersatukan perbedaan pada masa itu harus bisa ditauladani oleh para pemimpin di masa sekarang.

"Kita berhutang kepada Bung Karno dan tokoh-tokoh lainnya yang mendirikan serta merawat negara ini. Membawa negara ini menuju cita-cita dan harapan bangsa," ungkapnya.

Sadad memaknai Haul ke-51 Bung Karno Bangsa Indonesia harus mewarisi semangat Bung Karno.

Baca juga:
Pimpin Paripurna DPRD Jatim, Anwar Sadad Ajak Heningkan Cipta untuk Bung Karno

"Spirit pergerakan harus harus diinternalisasi dalam keseharian kita. Seperti kata Bung Karno, kita harus warisi spiritnya, bukan abunya," tandas Sadad.