Pixel Codejatimnow.com

Bom Mobil Meledak di Mali, 13 Pasukan Penjaga Perdamaian PBB Terluka

Editor : REPUBLIKA.co.id  Reporter : REPUBLIKA.co.id
Ilustrasi
Ilustrasi

jatimnow.com - Ledakan bom yang berasal dari mobil terjadi di wilayah Gao, Mali. Dikutip dari the Guardian pada Sabtu (26/6), sebanyak 13 pasukan penjaga perdamaian PBB dilaporkan terluka dalam insiden ini.

Serangan yang terjadi menargetkan pangkalan militer sementara yang didirikan pasukan PBB di dekat desa Ichagara di Gao.

Di wilayah tersebut, sering kali dilaporkan ini kelompok yang terkait Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan Alqaidah.

Seorang juru bicara misi PBB mengatakan 12 dari personel pasukan yang terluka berasal dari Jerman dan satu lainnya Belgia. Sebanyak tiga tentara Jerman dilaporkan mengalami luka parah.

Meski demikian, dua di antaranya berada dalam kondisi stabil dan satu masih menjalani operasi. Dalam insiden terpisah di waktu yang berdekatan, terjadi serangan di Boni, yang membuat enam tentara Mali tewas.

Belum ada laporan lebih lanjut mengenai insiden tersebut. Serangan bersenjata oleh kelompok militan di Mali sering kali terjadi, termasuk di wilayah negara tetangga yaitu Burkina Faso dan Niger, meski ada pasukan penjaga perdamaian PBB dan ribuan tentara internasional.

Baca juga:
Bom Mobil Meledak di Afghanistan, 3 Warga Sipil Tewas dan 7 Orang Terluka

Misi PBB di Mali telah mengerahkan lebih dari 13.000 tentara untuk menahan kekerasan oleh kelompok-kelompok bersenjata di utara dan tengah negara Afrika Barat itu.

PBB telah mencatat sekitar 230 kematian sejak 2013. Misi di Mali menjadi yang paling mematikan dari lebih dari puluhan misi penjaga perdamaian yang dikerahkan badan dunia tersebut. Jerman menyumbang hingga 1.100 tentara misi PBB di Mali. Kebanyakan dari mereka berbasis di Gao.

 

Baca juga:
Bom Mobil Meledak di Dekat Kantor Polisi, 7 Orang Tewas dan 50 Terluka

Lihat Artikel Asli

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama jatimnow.com dengan Republika.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Republika.co.id