jatimnow.com - Puluhan tukang becak yang sehari-hari mangkal di seputaran Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan (PIPP) menggelar doa bersama di salah satu balai PIPP, Selasa (12/06/2018) malam.
Doa bersama itu untuk memberikan dukungan moral kepada Wali Kota Blitar Muhammad Samanhudi Anwar yang kini ditahan KPK karena dugaan kasus suap.
Doa bersama itu digelar usai salat tarawih dan diikuti oleh para istri tukang becak dan para pedagang kaki lima yang setiap hari mangkal di PIPP.
Selain itu, tampak pula Wakil Wali Kota Blitar Santoso yang ikut dalam doa bersama itu. Mereka memohon dan berdoa supaya Samanhudi tetap tegar kala menjalani pemeriksaan di KPK.
"Kita mendoakan agar Bapak Samanhudi ini diberikan ketabahan, kekuatan dalam masalah ini. Supaya dipermudah," ujar Koordinator Paguyuban Becak Wisata PIPP, Nadi Slamet, seusai doa bersama.
Baca juga:
DPRD Ajukan 3 Nama Pj Wali Kota Madiun, Siapa Saja?
Ia menjelaskan, doa dan dukungan ini akan terus diberikan kepada Wali Kota Blitar. Sebab, hampir semua kebijakan APBD nya Pro Rakyat serta sejumlah kebijakan di bidang pendidikan menjadi faktor munculnya dukungan dari para tukang becak.
"Program-program seperti pendidikan gratis terutama, ini yang membuat kami di sini berkumpul dan mendoakan Bapak Samanhudi supaya tetep sehat. Ke depan kami berharap agar nasib kami ini juga semakin baik," imbuhnya.
Sejumlah kebijakan Samanhudi selama delapan tahun memimpin Kota Blitar diantaranya program APBD Pro Rakyat. Dalam program ini, Samanhudi menggratiskan biaya pendidikan dua belas tahun, hingga akhirnya kewenangan SMA/SMK diambil alih Provinsi.
Baca juga:
5 Rekomendasi Kedai Nasi Pecel Khas Kota Madiun
Selain menggratiskan pendidikan, Samanhudi juga memberikan fasilitas yang diberikan secara cuma-cuma kepada masyarakat. Mulai dari Seragam, Buku, Tablet, hingga yang terakhir sepeda, semuanya digratiskan.
"Ini merupakan spontanitas para tukang becak dan pedagang. Ya kita harapkan semoga Wali Kota tetap sehat menjalani pemeriksaan di Jakarta," imbuh Wakil Wali Kota Blitar Santoso.
Reporter: CF Glorian
Editor: Arif Ardianto