Pixel Codejatimnow.com

Bantuan untuk Warga Surabaya Mengalir, DPRD Minta Tak Abaikan Prokes

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Ni'am Kurniawan

jatimnow.com - Bantuan bagi warga di Surabaya yang terdampak pandemi Covid-19 terus mengalir. Berbagai instansi baik swasta dan pemerintah bergotong royong meringankan beban masyarakat tersebut.

Pusat Data dan Informasi (Pusdatin), menyebutkan penerima manfaat program Bantuan Sosial Tunai (BST), Program Keluarga Harapan (PKH) pada 2021 di Kota Pahlawan sebanyak 262.900 KPM (keluarga penerima manfaat). Sedangkan untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) non-PKH, sebanyak 25.429 KPM.

"Kami terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu meringankan beban masyarakat Surabaya. Pandemi Covid-19 memang berat. Tapi jika kita bergotong royong untuk saling meringankan beban, pasti kita aka melalui pandemi ini bersama-sama dengan baik,” ujar Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Khusnul Khotimah, Minggu (22/8/2021).

Menurutnya, dari jumlah 262.900 KPM, yang telah menerima bantuan sebanyak 46 persen. Kemudian sisanya, 53,90 persen dalam proses.

Sedangkan jika dilihat dari jumlah kelurahan, dari 154 kelurahan, 71 kelurahan sudah tersalurkan dan 83 kelurahan dalam proses penyaluran.

Baca juga:
Fraksi PDIP Lempar Pantun ke Eri-Armuji saat Sidang Paripurna DPRD Surabaya

Mengenai pelibatan lurah, camat dan tokoh masyarakat dalam distribusi bantuan tambahan 10 kilogram beras/KPM dari Bulog yang juga menggandeng DNR Corporation (DNR Logistik), politisi dari fraksi PDI Perjuangan ini berharap memperhatikan protokol kesehatan (prokes) yang tertib.

"Jangan sampai niat kita bagus memberikan bantuan, tapi justru membahayakan karena tidak taat prokes. Akhirnya menciptakan kluster baru Covid-19. Siapapun yang memberikan bantuan kepada masyarakat, harus memperhatikan proses. Kita tidak boleh lengah," ujar Alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya itu.

Baca juga:
Kuasa Hukum Anak DPRD Surabaya Bantah Ada Penganiayaan di Rumah Aspirasi

"Semua pihak harus menjaga tren penurunan penyebaran Covid-19 ini. Kita berharap bulan depan Surabaya masuk zona kuning. Semua itu bisa tercapai jika saling menjaga, mengingatkan dan menerapkan prokes yang ketat," tandasnya.