Pixel Codejatimnow.com

Lempar Uang Koin, Menpar dan Bupati Anas Meriahkan Ritual Suku Osing

Editor : Arif Ardianto  
Bupati Anas dan Menpar Arief melemparkan koin dalam ritual sembur uthik-uthik
Bupati Anas dan Menpar Arief melemparkan koin dalam ritual sembur uthik-uthik

jatimnow.com - Ritual Barong Ider Bumi adalah salah satu tradisi pada hari kedua usai Idul Fitri di Banyuwangi. Ritual yang diyakini warisan leluhur suku Osing ini bertujuan untuk menolak bencana.

Pada kesempatan lebaran 2018 ini, ritual Barong ider Bumi dihadiri oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya dan Bupati Abdullah Azwar Anas.

Tradisi ini dihelat oleh warga Desa Kemiren setiap 2 Syawal atau  Hari Raya Idul Fitri kedua untuk menjaga keseimbangan alam dan kehidupan warga setempat.

Bupati Anas mengaku akan konsisten menjaga tradisi itu sebagai bentuk mempertahankan kearifan lokal. Untuk mendukung pelestarian tradisi masyarakat itu pihaknya berupaya untuk mengenalkan kepada masyarakat dibalut dengan agenda wisata.

"Saat daerah lain membawa tema global ke tingkat lokal, Banyuwangi justru sangat bangga memperkenalkan budaya lokal ke tingkat global karena nilai-nilai kearifan yang dimiliknya," kata Anas, Sabtu (16/6/2018).

Sementara itu, Menpar Arief Yahya mengapresiasi langkah pemerintah daerah yang konsisten melestarikan tradisi lokal, Barong Ider Bumi dari Desa Kemiren yang telah berumur 116 tahun ini.

"Saya ucapkan selamat kepada masyarakat Desa Kemiren karena ritual Barong Ider Bumi saat ini sudah jadi trending topic nasional. Maka, saya minta, tradisi ini terus dilestarikan," kata Menpar saat membuka acara.

Menurut Arief, saat ini Banyuwangi juga telah menjelma menjadi kota budaya nasional karena memiliki 77 event agenda pariwisata sepanjang tahun.

Baca juga:
Kisah Mahasiswa Unair Lebaran dan Puasa di Yunani, Demi Apa?

Seperti Festival Gandrung Sewu dan Internasional Tour de Banyuwangi Ijen yang masuk dalam 100 even nasional.

"Bahkan, Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) masuk dalam Top 10 event nasional. Ini bukti bahwa Banyuwangi layak dijuluki kota festival terbaik nasional," ujar Menpar.

Usai pembukaan, Menpar dan Anas berbaur bersama warga mengikuti prosesi bersih desa dan mengelilingi desa sambil menaiki kereta kencana menuju ke arah barat.

Di sepanjang jalan, Arief dan Anas menyapa masyarakat sambil menyebarkan uang receh atau istilah Osingnya sembur uthik-uthik.

Baca juga:
Kunjungan Wisatawan di Telaga Ngebel Ponorogo Naik 25 Persen

Mengetahui hal itu, nampak puluhan warga berebut mengambil uang pecahan receh dengan total nilai Rp 5 juta.

Diakhir acara, Menpar Arief dan Bupati Anas dan seluruh masyarakat yang hadir manyantab makanan menu khas suku Osing Pecel Pitik Desa Kemiren.

Reporter Hafiluddin Ahmad
Editor: Arif Ardianto