Pixel Codejatimnow.com

Tim Gabungan Sita 64 Balon Udara dan 90 Petasan di Ponorogo

 Reporter : Erwin Yohanes Mita Kusuma
Barang bukti balon udara yang disita petugas./Foto: Mita Kusuma.
Barang bukti balon udara yang disita petugas./Foto: Mita Kusuma.

jatimnow.com - Dampak balon udara liar yang diterbangkan warga, membuat tim gabungan Polres Ponorogo, Kodim 0802 dan Lanud Iswahjudi terus melakukan razia balon udara.

"Kami razia semuanya. Kami sisir warga yang sudah membuat balon udara. Termasuk warga yang hendak menaikkan balon udara," kata Kapolres Ponorogo, AKBP Radiant, Senin (18/6/2018).

Ia menjelaskan, memang ada yang kocar-kacir karena merasa bersalah. Ada pula dengan sukarela menyerahkan balon udara yang belum diterbangkan.

Hasilnya, lanjut ia, tim gabungan mengamankan satu orang atas inisial AS untuk dimintai keterangan. Selain itu, juga mengamankan balon udara berjumlah 64 balon.

Dengan rincian, Polres Ponorogo mengamankan 16 balon udara, Polsek Ponorogo Kota mengamankan 2 balon udara, Polsek Badegan mengamankan 2 balon udara, Polsek Mlarak mengamankan 2 balon udara.

Baca juga:
Barang Bukti dan Tersangka Kasus Balon Udara Dilimpahkan ke Kejari Ponorogo

Sebagian petasan yang disita oleh petugas.

Polsek Siman mengamankan 4 balon udara, Polsek Bungkal mengamankan 3 balon udara, Polsek Somoroto mengamankan 6 balon udara, Polsek Jenangan mengamankan 1 balon udara.

Polsek Balong mengamankan 7 balon udara, Polsek Slahung mengamankan 5 balon udara, Polsek Jetis mengamankan 3 balon udara, Polsek Sambit mengamankan 2 balon udara, Polsek Jambon mengamankan 6 balon udara dan Polsek Sampung mengamankan 6 balon udara.

Baca juga:
Patroli Balon Udara di Ponorogo, Lanud Iswahjudi Kerahkan Helikopter Super Puma

Juga ada 90 buah petasan yang diamankan oleh tim gabungan. "90 buah petasan itu ada berada di balon. Jika jatuh tentu membahayakan," urainya.

Radiant menegaskan, tradisi boleh saja dijalankan. Namun tetap harus safety. "Kan juga ada festival balon nantinya. Lebih baik berkreasi saat festival balon udara," pungkasnya.

Reporter: Mita Kusuma
Editor: Erwin Yohanes