Pixel Codejatimnow.com

Integrasi Pelindo Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional dan Daerah

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Ni'am Kurniawan
Aktivitas di pelabuhan (Foto: Istimewa)
Aktivitas di pelabuhan (Foto: Istimewa)

jatimnow.com - Awal Oktober 2021 ini diperkirakan bakal menjadi catatan sejarah bagi dunia Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

Pemerintah bakal mewujudkan penggabungan atau merger empat badan usaha milik negara (BUMN) pelabuhan yaitu PT Pelindo I hingga IV, pada 1 Oktober 2021.

"Integrasi Pelindo akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi melalui standarisasi proses bisnis dan pelayanan di pelabuhan. Situasi ini secara bertahap akan berdampak terhadap penurunan harga barang yang diangkut," ujar Direktur Utama Pelindo IV, Prasetyadi dalam 'Temu Media' yang digelar di Kantor Pusat PT Pelindo IV di Makassar, seperti diterima jatimnow.com, Kamis (16/9/2021).

Seiring dengan penggabungan itu, visi Pelindo ke depan adalah 'Menjadi Pemimpin Ekosistem Maritim Terintegrasi dan Berkelas Dunia', dengan misi Pelindo mewujudkan jaringan ekosistem maritim nasional melalui peningkatan konektivitas jaringan dan integrasi pelayanan guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia'.

Prasetyadi menyebut, saat ini biaya logistik nasional masih tergolong tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara lain, yaitu sekitar 23% dari total Gross Domestic Product (GDP) Indonesia. Karena operasi dan infrastruktur pelabuhan yang belum optimal.

"Dengan kondisi tersebut, pemerintah akan melakukan Integrasi Pelindo untuk meningkatkan konektivitas nasional dan standarisasi pelayanan pelabuhan, layanan logistik yang terintegrasi, serta meningkatkan skala usaha dan penciptaan nilai BUMN Layanan Pelabuhan melalui keunggulan operasional serta komersial dan keuangan," jelasnya.

Skema integrasi BUMN Pelabuhan dipilih karena mempertimbangkan beberapa faktor antara lain potensi penciptaan nilai yang efisien dan terkoordinasi secara sistematis, fokus kompetensi yang dimiliki saat ini, tingkat disrupsi yang tidak terlalu tinggi karena terdapat penyesuaian sinergi secara bertahap dari business as usual.

Selain itu cost of fund dapat dioptimalkan dengan sebagai entitas yang lebih besar dan kuat, entitas penerima penggabungan (surviving entity) bisa mengelola aset lebih baik dan efisien, serta penggabungan ini bisa segera diwujudkan karena bisnis yang dimiliki serupa.

Sementara Direktur Utama Pelindo II dan Ketua OC Penggabungan Pelindo, Arif Suhartono menambahkan, pascamerger, Pelindo akan membentuk empat klaster bisnis atau subholding untuk anak perusahaan-anak perusahaan yang dimiliki oleh Pelindo I hingga IV.

Subholding dibentuk berdasarkan kategori bisnis. Keempat subholding tersebut adalah peti kemas, nonpeti kemas, logistik & hinterland development dan marine, equipment & port services.

"Pemfokusan klaster-klaster bisnis akan meningkatkan kapabilitas dan keahlian yang akan berdampak pada peningkatan kepuasan pelanggan melalui kualitas layanan yang lebih baik dan peningkatan efisiensi dalam penggunaan sumber daya keuangan, aset dan SDM," tutur Arif.

Menurutnya, anak perusahaan-anak perusahaan Pelindo I-IV selanjutnya akan ditempatkan di masing-masing subholding berdasarkan lini bisnisnya. Contohnya semua anak perusahaan Pelindo I-IV yang bergerak di bidang peti kemas akan masuk ke subholding peti kemas.

Baca juga:
Penjelasan Bupati Bojonegoro soal Merger SDN 1 Megale - Sumberejo

Pembentukan subholding dinilai tepat karena anak perusahaan-anak perusahaan tersebut akan tetap dengan identitasnya dan berdiri sendiri-sendiri.

Yang berbeda adalah jika sebelumnya yang bertindak sebagai parent company adalah Pelindo I, II, III atau IV, kini anak perusahaan tersebut berada di bawah pengawasan masing-masing dari keempat subholding sebagai business owner.

Menurut Prasetyadi, ke depannya juga diharapkan dapat mendukung pengembangan industri di kawasan sekitar pelabuhan, hingga lebih jauh mendorong peningkatan konektivitas hinterland (daerah atau tempat produksi yang terletak di sekitar pelabuhan), volume ekspor impor, dan trafik pelabuhan.

Dia menambahkan, penggabungan ini akan meningkatkan posisi Pelindo terintegrasi menjadi operator terminal peti kemas terbesar nomor 8 dunia dengan target throughput peti kemas sebesar 16,7 juta TEUs.

"Melalui efek multiplier ekonomi, integrasi ini akan menumbuh kembangkan distribusi barang dan jasa antarwilayah, yang pada gilirannya disebabkan oleh indeksi kepuasan pelanggan yang makin tinggi, akan menciptakan investasi-investasi baru. Seiring itu, tenaga kerja bakal terserap lebih banyak," papar dia.

"Dengan adanya integrasi ini akan lebih banyak penciptaan kreativitas atau bisnis baru yang semakin besar potensinya, dan nantinya di line bisnis akan menjadi satu misalnya di bisnis sektor peti kemas, standarisasi menjadi satu, sehingga pelayanan akan menjadi standar dari Sabang hingga Merauke," lanjut Arif.

Baca juga:
Siswa dan Wali Murid di Bojonegoro Tolak Merger SDN 1 Megale - Sumberejo karena Alasan Ini

Penggabungan BUMN Pelabuhan merupakan langkah tepat dan relevan untuk menyesuaikan dengan kemajuan industri yang makin pesat seiring kemajuan teknologi dan informasi.

Sebagai perusahaan operator pelabuhan yang memiliki peran besar dalam menjaga rantai distribusi logistik dan berimplikasi pada kemajuan ekonomi negara, memang diperlukan terobosan melalui integrasi BUMN Pelabuhan.

Hingga saat ini, peraturan pemerintah tentang penggabungan BUMN Pelabuhan masih dalam proses penerbitan. Selanjutnya akan berlaku efektif setelah penandatanganan Akta Penggabungan.

Rencana integrasi ini juga telah mendapat dukungan penuh dari berbagai kalangan termasuk dari serikat pekerja seluruh Pelindo. Pada 24 Agustus 2021, Serikat Pekerja PT Pelindo IV menggelar rapat koordinasi yang salah satu agendanya adalah memberikan dukungan penuh atas integrasi Pelindo.

Tampak hadir dalam momen tersebut, Dirut Pelindo I Prasetyo, Dirut Pelindo II Arif Suhartono, Dirut Pelindo III Boy Robyanto serta jajaran Direksi Pelindo I, II, III dan IV.

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
Peristiwa

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi

Pasar Banyuwangi akan direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan, eks kantor dagang Inggris.