Pixel Codejatimnow.com

Penjelasan Bupati Bojonegoro soal Merger SDN 1 Megale - Sumberejo

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Misbahul Munir
Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah didampingi Kepala Dinas Pendidikan Nur Sujito.(Foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)
Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah didampingi Kepala Dinas Pendidikan Nur Sujito.(Foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)

jatimnow.com - Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah angkat bicara soal polemik merger sekolah yang terjadi di SDN 3 Sumberejo dan SDN 1 Megale, Kecamatan Kedungadem.

Menurut Bupati Anna keputusan merger sekolah pada 13 sekolah dasar negeri (SDN) dinilai sudah tepat sebagaimana peraturan dan ketentuan yang berlaku.

"Terkait keputusan merger sekolah itu sudah final, dengan memperhatikan kecukupan rasio guru yang disesuaikan dengan kriteria (ketentuan) yang ada," ujar Bupati Anna saat ditemui usai menghadiri rapat di gedung DPRD Bojonegoro, pada Jumat (21/7/2023).

Anna menjelaskan ada beberapa hal yang melatarbelakangi dilakukannya merger sekolah. Diantaranya seperti memperhatikan jumlah rasio guru dan peserta didik yang ada di lembaga pendidikan, kemudian kondisi geografis atau jarak antar sekolah.

"Idealnya di satu sekolahan (lembaga pendidikan) itu ada 6 guru kelas, ditambah 1 guru Penjaskes, 1 guru PAI dan 1 kepala sekolah, jadi minimal ada 9 orang guru. juga untuk rasio murid dengan guru, kemudian jarak jangkau antar wilayah juga perlu diperhatikan," Terang Anna.

"Misalnya di SDN 3 Sumberejo ini kan pastinya ada SDN 1, SDN 2 dan SDN 3. Berarti di satu desa ada 3 sekolah dan ini rasio muridnya masih kurang, kalau pun di SDN 1 dan SDN 2 ada yang kurang ini nanti akan kita benahi," sambungnya.

Baca juga:
Siswa dan Wali Murid di Bojonegoro Tolak Merger SDN 1 Megale - Sumberejo karena Alasan Ini

Meski Kabupaten Bojonegoro menjadi kabupaten/kota yang mengusulkan PPPK guru terbanyak di Indonesia, menurut Bupati Anna, justru kondisi saat ini masih kekurangan sebanyak 4039 tenaga pendidik.

"Untuk memenuhi kebutuhan guru tersebut, kami di tahun ini juga telah mengusulkan sebanyak 1.894 guru PPPK. Alhamdulillah kementerian sudah di-acc (diterima), ini adalah upaya kami untuk mengurai dari kebutuhan guru yang ada saat ini," tambahnya.

Anna berharap keputusan merger sekolah ini dapat didukung oleh semua pihak. Hal ini menurutnya adalah upaya dari Pemkab Bojonegoro untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan yang ada di Kota Migas.

Baca juga:
PPDB Sepi Peminat, Puluhan SD Negeri di Jombang Terpaksa Dimerger

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro Nur Sujito menambahkan saat ini di Kabupaten Bojonegoro ada sebanyak 705 sekolah dasar.

"Jumlah itu termasuk tinggi di Jawa Timur bila dibandingkan dengan kabupaten/kota yang lain, kemudian akan dilakukan merger lagi atau tidak kita lihat saja nanti kedepannya bagaimana," pungkasnya.