Pixel Codejatimnow.com

Dosen Unair Sebut Minum Kolagen Jangka Panjang Bisa Sebabkan Batu Ginjal

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Farizal Tito
Dosen Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Unair, dr. Medhi Denisa Alinda, Sp.KK.
Dosen Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Unair, dr. Medhi Denisa Alinda, Sp.KK.

jatimnow.com - Mempunyai kulit yang sehat dan tetap kencang merupakan impian semua orang. Untuk mendapatkan kulit yang sehat, berbagai cara dilakukan baik itu melakukan, perlindungan dari luar dan dalam.

Termasuk berbagai macam skincare dijual di pasaran dengan kandungan yang berbeda untuk menjaga kulit dari luar.

Disamping itu penggunaan minuman berkolagen yang konon katanya dapat menjaga kulit dari dalam juga mudah ditemukan di pasaran.

Bahkan banyak influencer mempromosikan berbagai merek minuman berkolagen dengan mengklaim bahwa produk tersebut terbukti ampuh menjaga kulit dari dalam.

Dosen Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), dr. Medhi Denisa Alinda, Sp.KK mengatakan bahwa dalam minuman berkolagen tidak hanya terkandung kandungan kolagen saja namun terdapat berbagai zat lain.

"Benar minuman berkolagen bisa menjaga kulit dari dalam tapi tergantung dengan berapa dosis kolagen dalam minuman tersebut," kata Medhi Denisa, Sabtu (9/10/2021)

"Biasanya dalam minuman kolagen mengandung kombinasi zat seperti gluthation, vitamin A, dan vitamin C yang bisa membantu untuk mencerahkan kulit," imbuhnya.

Meski memiliki kandungan yang baik terhadap kulit, minuman berkolagen juga memiliki efek jangka panjang terhadap tubuh.

Baca juga:
WNA Singapura Dosen di Tulungagung akan Dideportasi, Ini Riwayatnya sejak 1984

"Konsumsi jangka panjang bisa menyebabkan batu ginjal. Sebaiknya diimbangi dengan minum air putih yang banyak," terangnya.

Sementara itu asupan kolagen juga bisa diperoleh dari berbagai bahan alami yang ada di sekitar masyarakat.

"Yang memiliki kolagen tinggi itu ayam, ikan, putih telur, buah-buahan seperti jeruk dan beri, sayur-sayuran, dan tomat," paparnya.

Medhi menjelaskan bahwa dibanding mengkonsumsi minuman berkolagen, penggunaan bahan-bahan alami lebih disarankan.

Baca juga:
Cara Ubaya Prospek Perusahaan untuk Produksi Massal Inovasi Karya Dosennya

"Lebih baik konsumsi bahan alami karena tidak terdapat bahan pengawet. Sedangkan minuman berkolagen biasanya ditambah pengawet," jelasnya. Dosis aman dan efektif dari kandungan collagen adalah tidak lebih dari 2,5 - 15 gram/hari. "Sebaiknya tidak lebih dari 2,5 - 15 gram/hari agar peptida kolagen bisa terhidrolisis aman dan efektif," terang dia.

Medhi berpesan kepada masyarakat jika ingin memiliki kulit yang sehat dan kencang adalah dengan cara hidup sehat.

"Tidur yang cukup, makan yang banyak mengandung sayur dan buah, menggunakan krim perawatan kulit sesuai anjuran dokter seperti sunblock, selalu menggunakan pelembab, dan mencuci wajah setiap hari," tutupnya.