Pixel Codejatimnow.com

Hebat, Tim dari ITS Buat Bank Daur Ulang Pakaian

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Farizal Tito
Tim Go Go Haf  dari ITS (Foto: istimewa)
Tim Go Go Haf dari ITS (Foto: istimewa)

Surabaya - Tim Go Go Haf dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuat sebuah prototipe yang dinamakan Bhusana untuk mempermudah dalam pendistribusian dan pendaurulangan pakaian.

Tim yang beranggotakan para mahasiswa dari berbagai departemen di ITS yakni Fitria Urbach dan Aprilia Susanti dari Departemen Matematika, serta Fairuz Hasna Rofifah dari Departemen Teknik Informatika. Mereka dibimbing oleh salah satu dosen ITS dari Departemen Teknik Informatika yaitu Hadziq Fabroyir.

Ketua Tim Go Go Haf, Fitria Urbach mengatakan tujuan mereka membuat Bhusana adalah untuk mempermudah dan meningkatkan baik efisiensi maupun transparansi dalam distribusi daur ulang pakaian.

"Gerakan fesyen berkelanjutan melalui proses daur ulang pakaian akan bisa diterapkan dengan baik jika turut melibatkan pemerintah di dalamnya," katanya, Rabu (3/11/2021).

Ia menjelaskan, ada tiga proses yang harus dilakukan oleh pengguna. Yaitu proses pengumpulan, proses pengambilan, dan proses pemilahan.

Proses pengumpulan adalah proses di mana donatur pakaian memfoto pakaian yang akan didonasikan.

Kemudian, Bhusana akan mengenali pakaian tersebut dengan tiga macam klasifikasi, yaitu pakaian layak pakai, pakaian tidak layak pakai kerusakan minor, dan pakaian tidak layak pakai kerusakan mayor.

Setelah melewati proses tersebut, Bhusana akan mencetak Kode Quick Response (QR) untuk identitas pakaian dan Bhusana akan membuka tutup kotak secara otomatis.

Setelah itu, donatur diharapkan untuk meletakkan pakaian tersebut ke dalam kotak dan nantinya donatur akan memperoleh kupon yang nantinya dapat ditukarkan untuk sembako.

"Selanjutnya, data pakaian yang sudah terkumpul pada kotak Bhusana akan dikirimkan ke database cloud service," paparnya.

Baca juga:
Mahasiswa di Surabaya Kembangkan Alat Daur Ulang Plastik Menjadi Bahan Bakar

Proses pengambilan adalah pengiriman truk yang bertugas untuk mengambil setiap pakaian yang telah tersimpan dalam kotak Bhusana yang tersebar di kelurahan. Kemudian, truk tersebut akan berangkat menuju bank daur ulang pakaian.

"Pakaian akan dipilah antara yang layak dan tidak layak pakai di bank dengan bantuan QR Code," ungkapnya.

Proses pemilahan dilakukan dengan cara petugas mengambil keputusan dalam hal penyaluran pakaian pakaian bekas tersebut. Dijelaskan Fitria, terdapat tiga pilihan destinasi.

Yaitu pakaian tidak layak pakai dengan kerusakan minor akan disalurkan ke Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai bahan produksi.

Lalu, pakaian tidak layak pakai dengan kerusakan mayor akan dikirim ke pabrik daur ulang sampah tekstil, dan pakaian layak pakai harus melalui tahapan outfit matching terlebih dahulu.

Baca juga:
Mahasiswa ITS Gagas Adat Suku Tengger Jadi Healing Tourism

Dalam pembuatan prototipe ini, mahasiswa Departemen Matematika ITS tersebut mengatakan bahwa terdapat bantuan lain dari mahasiswa departemen lain. Mahasiswa itu adalah Riko dari Teknik Elektro dan Zahra dari Teknik Informatika.

Fitria menambahkan bahwa ke depannya tim Go Go Haf akan mengembangkan fitur yang ada dan mengikutsertakan Bhusana pada kompetisi lain. Tim Go Go Haf berhasil meraih medali perak dalam kategori Kota Cerdas pada Gemastik XIV lalu.

Fitria pun berharap kepada mahasiswa ITS untuk terus berjuang dalam menorehkan prestasi untuk ITS.

"Jangan jadikan kekurangan kalian menjadi hambatan. Jangan ragu untuk mengikuti lomba, dan jangan takut untuk melakukan kolaborasi dengan departemen lain," pungkasnya.