Pixel Codejatimnow.com

Kisah Warga Kota Batu Hilang Terseret Lahar Gunung Semeru

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Achmad Titan
Lahar dingin Gunung Semeru. (Foto: Ilustrasi/Fajar Mujianto)
Lahar dingin Gunung Semeru. (Foto: Ilustrasi/Fajar Mujianto)

Batu - Dua warga Kota Batu yang bekerja sebagai sopir dan kenek truk pasir menjadi korban erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021). Mereka adalah Agus Sutrisno dan Miskan alias Kantong, warga RT 3 RW 10, Dusun Dresel, Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu.

Hal itu dibenarkan Kepala Desa Oro-oro Ombo, Wiweko. "Benar ada dua warga kami yang menjadi korban. Satu sudah ditemukan yaitu Miskan (adik) dan satunya belum ditemukan atas nama Agus (kakak). Dugaan kuat terseret arus lahar dingin karena waktu erupsi mereka sedang mencari pasir di sana," jelasnya, Senin (6/5/2021).

Untuk Miskan sekarang sedang menjalani perawatan intensif di UPT Puskesmas Candi Puro, Kabupaten Lumajang karena mengalami luka bakar di dada dan kakinya. Pihaknya pun berencana akan langsung ke sana untuk mengecek keadaannya.

Baca Juga: Usai Gemuruh, Gunung Semeru Keluarkan Lahar Dingin

"Kami tunggu sampai besok, secepatnya kita ke sana untuk melihat langsung keadaan mereka dan menggali informasi lebih dalam keberadaan warga kami yang hilang," tegasnya.

Sementara itu, putri Agus, Lia Alfi mengatakan jika pihak keluarga mengetahui kabar tersebut dari telepon Miskan.

Baca juga:
Kediri Panas Pol, Dampak Erupsi Gunung Merapi?

"Jadi adiknya bapak (Miskan) telepon ke ibu sekitar jam 4 sore memberi kabar kalau bapak terseret arus lahar ketika mengisi pasir. Waktu itu mereka berada di sungai yang berdekatan dengan Gunung Semeru," ungkapnya.

Cerita Miskan kepada Lia, sebenarnya saat lahar dingin menerjang Agus sudah bergandengan tangan dengannya, serta dua warga setempat yang bekerja menaikkan pasir ke truk. Tapi karena kuatnya arus mereka pun terlepas dan terpisah.

"Kata Pak Lik (Miskan) mereka sudah bergandengan tangan tapi terlepas, dan bapak terbawa arus," ungkapnya.

Baca juga:
Polri Perpanjang Operasi DVI Korban Erupsi Gunung Semeru

Sampai saat ini belum diketahui kabar keberadaan Agus, keluarga pun berharap agar bisa segera ditemukan. "Semoga lekas ketemu, itu saja keinginan kami," harapnya.

Tambah Lia, setiap hari memang bapaknya bersama adiknya bekerja menjadi sopir truk pasir. Keduanya berangkat setiap jam 3.00 WIB dan kembali pulang sore harinya.

"Jadi tiap hari ambil pasir ke sana lalu dibawa ke Batu. Setiap hari pulang pergi, berangkat pagi dan balik sore terkadang malam hari. Gak tentu," tutupnya.