Pixel Code jatimnow.com

Pesan Ketua PWNU dan Muhammadiyah Jatim untuk Zulhas

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Farizal Tito
Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar dan Ketua PW Muhammadiyah Jatim KH Saad Ibrahim saat menghadiri pelantikan bersama DPW-DPD PAN se Jatim di Surabaya (Foto: Media Center PAN)
Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar dan Ketua PW Muhammadiyah Jatim KH Saad Ibrahim saat menghadiri pelantikan bersama DPW-DPD PAN se Jatim di Surabaya (Foto: Media Center PAN)

Surabaya - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan PW Muhammadiyah Jawa Timur memberikan pesan kepada Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas).

Pesan itu disampaikan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar dan Ketua WW Muhammadiyah Jatim KH Saad Ibrahim.

"Pesannya itu kita berjuang," ujar Zulhas kepada wartawan usai silaturahmi dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Sabtu (11/12/2021).

Silaturahmi itu juga dihadiri Sekjen PAN Eddy Suparno, sejumlah artis yang juga politisi PAN seperti Desi Ratnasari, Pasha Ungu, Elly Sugigi dan para pengurus DPW PAN Jatim.

Zulhas menyampaikan pesan terutama dari KH Marzuki Mustamar yaitu partai politik berbasis Islam seperti PAN, PKB, PPP jika melakukan kesalahan, maka dosanya besar, karena memikirkan NU, Muhammadiyah dan umat. Sedangkan parpol di luar Islam tidak menanggung dosa besar.

Baca juga:
11 Kontainer Furniture dari Sidoarjo Dikirim ke Amerika

"Memang itu lah. Kalau PKB, PAN, PPP mikirin NU, mikirin Muhammadiyah, mikirin umat. Mungkin yang lain-lain (parpol di luar Islam) mikirin sendiri-sendiri. Jadi memang beban kita lebih berat," tuturnya.

Zulhas mengaku senang ketika tokoh-tokoh dan guru-gurunya di NU maupun di Muhammadiyah bisa duduk bareng. Seperti yang terjadi pada siang tadi, KH Saad Ibrahim dan KH Marzuki Mustamar bersama-sama menghadiri pelantikan bersama DPW dan DPD PAN se Jatim di Hotel Westin, Surabaya.

"Kalau tokoh-tokoh kita, guru-guru kita dari NU, dari Muhammadiyah duduk bareng saja, kita sudah senang. Rakyat sudah senang, sudah gembira," tutur dia.

Baca juga:
Persatuan Santri Jatim Tuntut Polisi Usut Kasus Dugaan Penistaan Agama Ketum PAN

Menurut Zulhas, perbedaan di politik adalah hal biasa. Bahkan suami istri berbeda pendapat maupun pilihan politik juga biasa dan terpenting tetap akur.

"Bahwa berbeda itu sudah biasa. Suami istri beda kan. Beda politik itu nggak apa-apa. Tapi dengan duduk bareng itu kita bahagia. Orangtua kita, guru-guru kita, yang mendirikan negeri ini akur. Bahwa ada perbedaan politik, perbedaan pendapat itu sesuatu yang biasa," tandasnya.